Tiga daerah di Kalteng zona merah terkait risiko kenaikan kasus COVID-19

id Covid 19 kalteng, virus corona, kalteng, kalimantan tengah, satgas covid 19 kalteng,Tiga daerah di kalteng zona merah

Tiga daerah di Kalteng zona merah terkait risiko kenaikan kasus COVID-19

Perkembangan COVID-19 Kalteng, Senin, (11/1/2021). (ANTARA/Ho-Satgas COVID-19 Kalteng)

Palangka Raya (ANTARA) - Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kalimantan Tengah menyampaikan Hasil Penilaian Risiko Kenaikan Kasus Penyebaran COVID-19 kabupaten/kota berdasarkan Rilis Aplikasi Bersatu Lawan COVID-19 pada 10 Januari 2021.

"Hasil penilaian risiko kenaikan kasus, yakni risiko tinggi atau zona merah sebanyak tiga kabupaten/kota di Kalteng," kata Ketua Satgas Sugianto Sabran, melalui melalui Kepala Bagian Kehumasan Satgas Agus Siswadi dalam rilisnya, Senin.

Tiga kabupaten/kota itu, yakni Barito Timur dengan skor 1,66 status terdampak, Kotawaringin Barat dengan skor 1,76 status terdampak dan Palangka Raya dengan skor 1,8 status terdampak.

Sedangkan 10 kabupaten termasuk dalam risiko sedang atau zona oranye, yakni Kotawaringin Timur dengan skor 1,97 status terdampak, Kapuas dengan skor 2,01 status terdampak dan Pulang Pisau dengan skor 2,03 status terdampak.

Gunung Mas dengan skor 2,03 status terdampak, Barito Selatan dengan skor 2,03 status terdampak, Katingan dengan skor 2,07 status terdampak dan  Sukamara dengan skor 2,08 status terdampak.

Seruyan dengan skor 2,12 status terdampak, Lamandau dengan skor 2,23 status terdampak, serta Murung Raya dengan skor 2,27 status terdampak.

"Satu kabupaten termasuk risiko rendah atau zona kuning yakni Barito Utara dengan skor 2,57 status terdampak," terangnya.

Apabila dilihat secara keseluruhan hasil penilaian risiko kenaikan kasus penyebaran COVID-19, maka Kalimantan Tengah berada pada risiko sedang atau zona oranye dengan skor 1,9 status terdampak.

Selanjutnya, disampaikan perkembangan data COVID-19 yang pihaknya himpun akumulasinya pada 11 Januari 2021 pukul 15.00 WIB, yaitu kasus konfirmasi bertambah 60 orang, sehingga akumulasinya dari semula sebanyak 10.446 orang, kini menjadi 10.506 orang.

Penambahan yakni di Sukamara satu orang, Seruyan dua orang, Kapuas 12 orang, Gumas sembilan orang, Bartim sembilan orang, Barut 18 orang dan Mura sembilan orang.

Sembuh bertambah 55 orang, yaitu di Katingan dua orang, Kobar 12 orang, Lamandau tujuh orang, Seruyan 16 orang, Barsel sembilan orang dan Bartim sembilan orang.

Meninggal bertambah dua orang, yaitu di Sukamara dan Bartim, sehingga dari semula 283 orang, kini menjadi 285 orang dengan tingkat kematiannya atau case fatality rate (CFR) 2,7 persen.

Jumlah orang yang diperiksa swab atau suspek ada penambahan sebanyak 184 orang, sehingga dari semula 35.565 orang, kini menjadi 35.749 orang.