Wali Kota Palangka Raya dorong pelaku UKM optimalkan penjualan daring

id fairid naparin,covid-19,palangka raya,perdagangan daring

Wali Kota Palangka Raya dorong pelaku UKM optimalkan penjualan daring

Ilutrasi. Warga menjajakan dagangannya di Pasar Besar Palangka Raya, Selasa (12/1/2021) (ANTARA/Rendhik Andika)

Palangka Raya (ANTARA) - Wali Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Fairid Naparin meminta para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di kota setempat mengoptimalkan penjualan melalui media dalam jaringan (daring) atau online.

"Saat ini kasus pandemi COVID-19 semakin mengkhawatirkan. Di sisi lain ini juga menjadi peluang bagi pedagang dan pelaku UKM memanfaatkan penjualan 'online' untuk memudahkan konsumen membeli produk yang diperlukan," kata Fairid di Palangka Raya, Selasa.

Dia menambahkan, selain menggunakan cara daring, pola jual beli juga dapat dilakukan dengan cara pesan dan antar, memanfaatkan aplikasi pesan singkat ataupun jasa ojek online.

Selain untuk memudahkan konsumen memenuhi kebutuhan sehari-hari, pola perdagangan daring, juga mencegah pertemuan yang berpotensi menularkan COVID-19.

Penjualan secara daring juga cukup efektif memutus mata rantai penyebaran virus tersebut karena menghindarkan kerumunan dan kontak langsung dengan banyak orang.

Fairid mengatakan saat ini sejumlah masyarakat di Palangka Raya terutama para pedagang mulai menerapkan perdagangan daring. Barang dagangan yang dimiliki dijajakan melalui WhatsApp, Facebook, Instagram dan aplikasi sosial lain.

Namun dia minta para pedagang dan pembeli semakin memaksimalkan pemanfaatan media daring terutama dalam aktivitas jual beli.

Apalagi, lanjut dia, saat ini penyebaran COVID-19 di wilayah "Kota Cantik" masih terus terjadi dan kasus penularannya memiliki kecenderungan meningkat tajam.

Pada Senin (11/1) sebanyak 521 warga di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah diketahui dalam perawatan karena terpapar COVID-19.

Berdasarkan data satgas, akumulasi pasien sembuh mencapai 1.625 orang atau 72,84 persen dari total sebanyak 2.231 kasus positif.

Dari seluruh kasus COVID-19 yang ada juga tercatat jumlah kematian pasien sebanyak 94 orang, usai terjadi penambahan satu kasus meninggal. Sementara masyarakat yang berstatus suspek COVID-19 tercatat 961 orang.