DPRD Kotim usulkan jembatan timbang tertibkan truk melebihi kapasitas

id DPRD Kotim usulkan operasional jembatan timbang tertibkan truk melebihi kapasitas, DPRD Kotim, Muhammad Kurniawan Anwar, Sampit, Kotim, Kotawaringin T

DPRD Kotim usulkan jembatan timbang tertibkan truk melebihi kapasitas

Anggota Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur, Muhammad Kurniawan Anwar saat tinjauan lapangan, belum lama ini. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi

Sampit (ANTARA) - DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mengusulkan adanya jembatan timbang untuk menertibkan truk yang membawa muatan melebihi kapasitas, khususnya yang melintasi jalan-jalan dalam kota Sampit.

"Kami heran, mengapa 'leading sector' terkait tidak pernah mau berinovasi, padahal kami dari DPRD siap mendukung jembatan timbang tersebut," kata anggota Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur, Muhammad Kurniawan Anwar di Sampit, Senin.

Hasil pantauan politisi muda Partai Amanat Nasional ini, saat ini lalu lintas truk-truk besar yang melintas di Kota Sampit semakin meningkat serta dengan tonase yang melebihi kapasitas. Kondisi ini sangat riskan menimbulkan kecelakaan dan mempercepat kerusakan jalan.

Jalan-jalan di Kotawaringin Timur umumnya hanya berkapasitas delapan ton muatan sumbu terberat, namun faktanya banyak dilewati truk dengan muatan mencapai belasan ton bahkan lebih dari 20 ton.

Hilir-mudik kendaraan berbobot berat itu diyakini berkontribusi terhadap laju kerusakan jalan. Padahal, kontribusi truk-truk pengangkut hasil perkebunan kelapa sawit dan lainnya itu terhadap daerah ini dinilai masih kecil.

Saat ini sejumlah jalan di dalam kota, rusak dan dikhawatirkan bertambah parah. Kerusakan di antaranya terjadi di Jalan Mohammad Hatta atau ruas lingkar selatan, HM Arsyad, Kapten Mulyono, Pelita Barat dan S Parman.

Belum lama ini Komisi IV juga meninjau jalan-jalan yang rusak. Mereka khawatir perbaikan jembatan belum juga dilakukan sehingga dikhawatirkan bertambah parah dan bisa memicu kecelakaan lalu lintas.

Baca juga: Komisi I sayangkan aset Kotim di Palangka Raya tidak terawat

DPRD mengusulkan pembuatan jembatan timbang berbasis data dan komputerisasi supaya tidak ada pungutan liar oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Selain menjaga kondisi jalan agar tidak cepat rusak, keberadaan jembatan timbang akan menjadi sumber pemasukan bagi daerah.

"Kita ingin jalan-jalan di Kabupaten Kotawaringin Timur ini terawat dan apabila melebihi tonase, kendaraan tersebut wajib membayar denda dan sekalian menjadi sumber sumber PAD (pendapatan asli daerah) baru bagi daerah," kata Kurniawan.

Terkait penanganan kerusakan jalan, Kurniawan berharap segera ada koordinasi antara Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah karena sejumlah ruas jalan berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi.

Jika pemerintah daerah masih terkendala terbatasnya dana, solusi yang bisa dilakukan pemerintah daerah adalah dengan meminta bantuan perusahaan besar swasta, khususnya yang selama ini banyak kendaraannya melintasi jalan-jalan tersebut.

Baca juga: Pelaku UMKM Kotim gencar promosikan beras lokal