Perdagangan luar negeri Kalteng tetap surplus meski pandemi

id Pemprov kalteng, perdagangan luar negeri kalteng, ekspor kalteng, impor kalteng, disdagperin kalteng, dinas perdagangan dan perindustrian, cpo, sda, s

Perdagangan luar negeri Kalteng tetap surplus meski pandemi

Ilustrasi - Bongkar muat peti kemas. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.

Palangka Raya (ANTARA) - Meski di tengah pandemi COVID-19, nyatanya capaian perdagangan luar negeri Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan neraca ekspor dan impor masih mengalami surplus sekitar 1,5 juta  dolar Amerika Serikat.

Meski terjadi penurunan nilai ekspor, Kalteng tetap surplus neraca perdagangan luar negerinya, kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kalteng Aster Bonawaty, melalui Kabid Perdagangan Luar Negeri Adi Soeseno di Palangka Raya, Senin.

"Kalau kita bandingkan yang bisa diekspor dengan yang diimpor, Kalteng tetap surplus sebesar 1,5 juta  dolar AS," jelasnya.

Artinya dalam suasana pandemi COVID-19 selama 2020, Kalteng tetap mampu berkontribusi secara signifikan ke level nasional sebagai penyumbang nilai ekspor.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) setempat yang pihaknya miliki, perkembangan perdagangan luar negeri, year on year Januari-November 2019 dibandingkan 2020, nilai ekspor Kalteng turun 16,27 persen, dari semula 1,9 juta  dolar  AS menjadi 1,6 juta dolar.

"Penurunan 16,27 persen ini, masih angka yang bisa dimaklumi, mengingat kondisi 2020 lalu di tengah pandemi," terangnya.

Adapun komoditi ekspor Kalteng masih dominan berbasis sumber daya alam, baik berupa batu bara, minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dan turunannya serta lainnya. Namun pihaknya tetap berusaha menggalakkan ekspor dari industri kreatif.

"Adapun negara tujuan ekspor, meliputi Cina, Jepang, India, Malaysia hingga Korea Selatan," katanya menjabarkan.

Diketahui bersama pandemi memberikan dampak besar terhadap perekonomian, baik di tingkat internasional, nasional hingga daerah.

Untuk itu, pihaknya berharap pada 2021 ini terjadi perbaikan, sebagaimana yang disampaikan presiden, yakni upaya maksimal mengatasi pandemi sembari melakukan perbaikan atau peningkatan perekonomian.

"Disdagperin terus bekerja maksimal sesuai tugas dan fungsinya dengan segala sumber daya maupun dana yang dimiliki, agar perekonomian bisa terus membaik," tambahnya.