Sampit (ANTARA) - Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah diimbau mewaspadai munculnya penyakit demam berdarah dengue (DBD) seiring meningkatnya curah hujan saat ini.
"Seperti di wilayah kerja puskesmas kami ini juga termasuk rawan demam berdarah. Tahun lalu kasus demam berdarah cukup tinggi, bahkan ada yang meninggal dunia. Makanya kami mengimbau masyarakat mewaspadai munculnya penyakit ini," kata Kepala Puskesmas Baamang I, Supriadi di Sampit, Rabu.
Kecamatan Baamang salah satu kecamatan yang rawan wabah demam berdarah. Selain sering terjadi lonjakan kasus, hal yang memprihatinkan adalah adanya korban jiwa akibat penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti itu.
Musim hujan menjadi saat yang paling rawan terjadi wabah demam berdarah. Banyaknya genangan air di selokan dan barang-barang bekas, menjadi tempat bagi nyamuk untuk berkembang biak dengan cepat.
Untuk itu Puskesmas Baamang I yang berlokasi di dalam Kota Sampit ini semakin gencar melakukan penyuluhan untuk mengajak masyarakat bersama-sama mencegah wabah demam berdarah.
Cara paling efektif untuk mencegah muncul dan berjangkitnya demam berdarah adalah dengan memberantas sarang nyamuk. Warga diimbau menjalankan gerakan 3M yakni menguras, menutup dan mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air tempat berkembangbiaknya nyamuk.
Baca juga: Pemkab Kotim buka jalan khusus angkutan menuju Pelabuhan Bagendang
Puskesmas Baamang I bersama pemerintah kecamatan terus menggalakkan gotong-royong membersihkan lingkungan dengan tujuan menjaga kebersihan, sekaligus memberantas sarang nyamuk.
Pemberantasan sarang nyamuk juga dilakukan dengan memberantas jentik nyamuk. Program abatesasi atau penaburan bubuk abate untuk membunuh jentik, juga terus dilakukan. Untuk menghindari nyamuk, warga juga disarankan menggunakan kelambu serta semprotan pembunuh nyamuk.
Sementara itu terkait gejala demam berdarah yang mirip dengan gejala COVID-19, Supriadi mengimbau masyarakat jangan mengambil risiko. Jika ada anggota keluarga yang menderita demam tinggi, disarankan segera dibawa ke fasilitas kesehatan untuk diperiksa sehingga diketahui penyakit yang diderita.
"Gejala DBD dan COVID-19 itu mirip yaitu demam tinggi. Kalau batuk demam, bawa segera ke fasilitas kesehatan supaya diketahui penyakitnya. Jangan khawatir datang ke fasilitas kesehatan. Tidak ada yang mengarahkan ke penyakit COVID-19," demikian Supriadi.
Baca juga: Kerusakan jalan di Kotim rawan picu kecelakaan berulang
Berita Terkait
Bakti sosial pemuda lintas agama di Kotim perkuat moderasi beragama
Minggu, 1 Desember 2024 6:46 Wib
Warga binaan Lapas Sampit jalani tes urine penuhi program reintegrasi
Sabtu, 30 November 2024 19:31 Wib
Warga binaan Lapas Sampit tetap produktif di balik jeruji besi
Sabtu, 30 November 2024 19:27 Wib
Halikinnor-Irawati klaim menang di 11 kecamatan
Sabtu, 30 November 2024 16:44 Wib
DPRD Kotim minta masyarakat kembali membaur pasca pencoblosan
Sabtu, 30 November 2024 9:06 Wib
Bupati Kotim harap kenaikan gaji guru tingkatkan kualitas pendidikan
Sabtu, 30 November 2024 8:56 Wib
DPRD Kotim soroti jumlah SD dan SMP yang tidak seimbang
Jumat, 29 November 2024 20:57 Wib
Program bedah rumah terbukti efektif tanggulangi kemiskinan ekstrem di Kotim
Jumat, 29 November 2024 20:22 Wib