Ketua DPRD Seruyan minta jembatan gantung Sungai Bakau diperhatikan

id Dprd seruyan, kuala pembuang, ketua dprd seruyan zuli eko prasetyo, jembatan gantung sungai bakau, pantai sungai bakau, pariwisata seruyan

Ketua DPRD Seruyan minta jembatan gantung Sungai Bakau diperhatikan

Wisatawan saat berkunjung dan melewati fasilitas jembatan gantung di destinasi wisata Sungai Bakau, Rabu, (20/1/2021). (ANTARA/Radianor)

Kuala Pembuang (ANTARA) - Ketua DPRD Seruyan, Kalimantan Tengah Zuli Eko Prasetyo meminta Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Budaya (Disporaparbud) melakukan perbaikan jembatan gantung yang berada di destinasi wisata Sungai Bakau.

“Jembatan tersebut perlu perbaikan karena kondisinya memang sangat memprihatinkan dan dapat membahayakan wisatawan yang berkunjung,” katanya di Kuala Pembuang, Rabu.

Menurutnya, jembatan gantung tersebut perlu diperbaiki, baik pada bagian lantai jembatan, maupun tali yang merupakan salah satu bagian yang melengkapi fasilitas tersebut.

“Saat ini bagian lantai jembatan sudah ada beberapa papan yang rusak karena faktor usia, yaitu pada bagian pertama, tengah dan penghujung jembatan dan juga hampir seluruh lantainya sudah longgar,” ungkapnya.

Eko menyampaikan, agar instansi terkait bisa melakukan pengecekan dan perbaikan, guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan kedepannya.

“Jika lama dibiarkan tanpa adanya perbaikan takutnya akan membahayakan pengunjung, kita seharusnya lebih mengutamakan antisipasi hal yang tidak diinginkan seperti jembatan putus atau orang jatuh terpeleset,” tegasnya.

Terlebih lagi jembatan tersebut sering dilewati wisatawan untuk melihat dan menikmati keindahan pantai dengan seribu cemara yang berada di seberang fasilitas tersebut.

“Hal seperti ini sangat berisiko karena saya nilai jembatan itu sudah kurang layak untuk dilewati karena kondisinya yang sebagian rusak,” ucapnya.

Lebih lanjut ia mengimbau kepada wisatawan maupun masyarakat sekitar, agar berhati-hati saat melewati jembatan tersebut, seperti berjalan dengan pelan dan berpegangan di pagar jembatan.

Jangan sampai malah dijadikan permainan dengan sengaja menggoyangkan dan meloncat-loncat di jembatan. Apabila ada permasalahan menyangkut aset jembatan, agar dinas terkait secepatnya menyelesaikan sehingga tidak berlarut-larut.

“Semua pihak juga harus bisa menjaga sarana dan prasarana di tempat wisata, jangan sampai hanya menjadi penikmat tapi tidak memedulikan sarana maupun prasarana wisata tersebut,” harap Zuli Eko.

Meski demikian, ia juga sangat mengapresiasi dinas terkait dalam pengembangan wisata Sungai Bakau seperti penambahan fasilitas taman anak, sehingga bisa meningkatkan pengunjung dan juga bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata.