PSSI tak bisa larang pemain ikut tarkam

id pssi,liga 1,liga 2,tarkam

PSSI tak bisa larang pemain ikut tarkam

Menpora Zainudin Amali (kanan) menyapa Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kiri) sebelum Rapat Koordinasi Pengkajian Terhadap Usulan Kompetisi Sepak bola Liga 1 dan 2 di Wisma Kemenpora, Jakarta, Rabu (10/2/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa melarang para pemain Liga 1 dan Liga 2 Indonesia mengikuti turnamen antarkampung (tarkam) di tengah vakumnya kompetisi.

"Kami hanya dapat mengimbau. Mereka, kan, memang butuh pekerjaan, butuh makan," ujar Iriawan di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu.

Menurut Iriawan, satu-satunya yang bisa menghindarkan pemain dari pertandingan tarkam adalah keberadaan kompetisi.

Sayangnya, Liga 1 dan 2 Indonesia belum juga dapat digelar sejak berhenti pada Maret 2020 karena tidak adanya izin dari Polri.


Selain tarkam, kata Iriawan, dia juga mengetahui ada pemain profesional yang sampai harus menjadi tukang ojek daring dan berjualan demi menyambung hidup.

"Oleh karena itu, kami terus berusaha agar liga bisa bergulir lagi. Mudah-mudahan Polri bisa memberikan izinnya," kata purnawirawan Polri berpangkat akhir Komisaris Jenderal Polisi itu.

Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2021 belum dapat berjalan karena terganjal izin Polri. Meski demikian, persiapan terus dilakukan PSSI dan operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB).


Walau belum berizin, PSSI dan LIB menargetkan Liga 1 dan Liga 2 Indonesia musim 2021 dapat dimulai setelah Lebaran 2021, sekitar bulan Mei atau Juni.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali juga ikut turun tangan supaya izin itu dapat terbit dengan menemui Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo pada Senin (8/2).

Pada Rabu (10/2), Menpora pun menggelar rapat koordinasi dengan PSSI, LIB, Polri dan KONI di Gedung Kemenpora, Jakarta, untuk membahas teknis penerapan protokol kesehatan di Liga 1 dan 2 Indonesia 2021.