Kodim Muara Teweh terjunkan personel reaksi cepat penanggulangan bencana

id kodim muara teweh,personel reaksi cepat bencana,barito utara

Kodim Muara Teweh terjunkan personel  reaksi cepat penanggulangan bencana

Dandim 1013 Muara Teweh Letkol Kav Rinaldi Irawan didampingi Kapolres AKBP Dodo Hendro Kusuma mengecek kesiapan armada dalam penanggulangan bencana usai apel gelar pasukan di halaman Makodim setempat di Muara Teweh, Selasa (23/2/2021).ANTARA/HO-Kodim Muara Teweh

Muara Teweh (ANTARA) - Kodim 1013 Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah,menurunkan 31 orang TNI AD sebagai personel  reaksi cepat penanggulangan bencana serta perlengkapan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan banjir, puting beliung dan tanah longsor (bantingsor).

“Dengan arahan dari atasan kita sudah membentuk satu satuan setingkat pleton. Dan tentunya ini tidak bisa bekerja sendiri karena penanggulangan bencana ini khususnya sebelum terjadi, banyak stakeholder terkait yang harus turun kelapangan. Kita bersinergi semua, baik BPBD, Dinas Kesehatan, Polres Barito Utara, TNI, Manggala Agni, Tagana, Dinsos dan PMD, serta masyarakat," kata Dandim 1013 Muara Teweh Letkol Kav Rinaldi Irawan usai apel gelar pasukan di halaman Makodim setempat di Muara Teweh, Selasa.

Menurut Dandim, dalam kegiatan ini pihaknya akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat secara lansung, dampak secara kesehatan seperti apa, itu adalah salah satu contohnya dari Dinas Kesehatan. Dan digelar juga perlengkapan apabila sudah terjadi bencana sudah siap.

“Kita gelar hari ini, kendaraan, alat pemadam kebakaran, alat komonikasi yang tentunya bersinergi dengan BPBD sebagai supervisi dan rekan-rekan dari stakeholder lainnya,” kata dia.

Dandim Rinaldi menjelaskan Kodim 1013 Muara Teweh sendiri menurunkan personel 31 orang apabila terjadi bencana tentunya dilakukan pencegahan oleh Babinsa maupun Danramil yang ada di wilayah.

"Karena dari Kodim ke tempat terjadinya bencana membutuhkan waktu dan jarak sehingga perlu dulu yang dilapangan Babinsa serta Danramil yang mengatasi langkah awal untuk menanggulangi dibantu masyarakat perduli api (MPA),” ujarnya.

Dia juga mengatakan untuk pasukan siaga reaksi cepat akan berkomunikasi dengan BPBD dan komponen lainnya bergerak ke tempat terjadi bencana. Dan untuk perlengkapan BPBD lah yang paling lengkap di Kalimantan Tengah.

“Tentunya kita mengandeng BPBD dalam penanganannya karena BPBD lah supervisi dan saya pribadi melihat untuk perlengkaan sudah lengkap juga termasuk di wilayah-wilayah kecamatan dan desa untuk penanganan awal,” ucap Rinaldi.

Kepala Pelaksana BPBD  Gazali mengatakan, yang namanya bencana selalu ada, tinggal bagaimana cara untuk mengantisipasi dengan kesiapan SDM, sarana dan prasarana serta hubungan koordinasi antar lembaga baik TNI, Polri, Satpol PP, Damkar, Manggala Agni dan juga Tagana serta komponen-komponen lain.
     
“Alhamdulillah dititik-titik rawan bencana sudah kita siapkan SDM, MPA yang di koordinir oleh Camat bersama unsur-unsurnya serta kepala desa dengan peralatannya,” katanya.

Selain itu juga jelasnya disetiap MPA memiliki satu unit water suplay, satu unit pengangkut personil dan dua sepeda motor CRF dan alat-alat pelindung diri dan Zet Sutter.

Dan ini adalah persiapan sarana dan prasarana yang ditempatkan di daerah titik rawan bencana yang pada saat terjadi bencana  tinggal  berkoordinasi dan bisa bergerak dengan cepat. 

“Alhamdulillah Kodim 1013/Mtw sudah memiliki tim reaksi cepat didukung oleh BPBD, Polri, Satpol PP semuanya akan bersinergi nantinya,” ujarnya.

Ditambahkan Gazali, bencana itu selalu ada tapi bagaimana kesiapan kita untuk mengantisipasinya karena bencana seperti karhutla 99 persen pemicunya adalah oleh manusia dan cuaca alam yang sudah kita ketahui.