Tak ada zona merah terkait risiko kenaikan kasus COVID-19 Kalteng

id Covid 19, satgas covid 19, virus corona, kalteng, kalimantan tengah, risiko kenaikan kasus

Tak ada zona merah terkait risiko kenaikan kasus COVID-19 Kalteng

Perkembangan COVID-19 Kalteng, Senin, (1/3/2021). (ANTARA/Ho-Satgas COVID-19 Kalteng)

Palangka Raya (ANTARA) - Berdasarkan rilis terbaru dari Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kalimantan Tengah pada Senin (1/3), disebutkan bahwa hasil penilaian risiko kenaikan kasus penyebaran COVID-19 kabupaten/kota di Kalimantan Tengah berdasarkan Rilis Aplikasi Bersatu Lawan COVID-19 pada 28 Februari 2021, tidak ada risiko tinggi atau zona merah.

"Satgas menyampaikan kategorisasi risiko kenaikan kasus berdasarkan Rilis Aplikasi Bersatu Lawan COVID-19," kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran yang menjabat sebagai Ketua Satgas, melalui Kepala Bagian Kehumasan Satgas Agus Siswadi dalam rilisnya.

Sedangkan risiko sedang atau zona oranye meliputi sebanyak 14 kabupaten/kota, yaitu Barito Utara dengan skor 2,36 status terdampak, Seruyan dengan skor 2,33 status terdampak, Pulang Pisau dengan skor 2,31 status terdampak dan Barito Selatan dengan skor 2,26 status terdampak.

Lamandau dengan skor 2,26 status terdampak, Kotawaringin Timur dengan skor 2,18 status terdampak, Sukamara dengan skor 2,17 status terdampak, Kotawaringin Barat dengan skor 2,12 status terdampak dan Katingan dengan skor 2,08, status terdampak.

Kapuas dengan skor 2,06 status terdampak, Murung Raya dengan skor 2 status terdampak, Gunung Mas dengan skor 1,95 status terdampak, Palangka Raya dengan skor 1,85 status terdampak dan Barito Timur dengan skor 1,82, status terdampak.

Sama halnya dengan risiko tinggi atau zona merah, minggu ini juga tidak ada daerah yang masuk kategori risiko rendah atau zona kuning dan tidak ada kasus atau zona hijau.

Jika dilihat secara keseluruhan, hasil penilaian risiko kenaikan kasus penyebaran COVID-19, Provinsi Kalimantan Tengah berada pada risiko sedang atau zona oranye dengan skor 2,09 status terdampak.

Rilis Aplikasi Bersatu Lawan COVID-19 yaitu setiap indikator, meliputi epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan, diberikan skoring dan pembobotan lalu dijumlahkan.

Hasil perhitungan dikategorisasi menjadi empat zona risiko yaitu, zona risiko tinggi (0 – 1,8), zona risiko sedang (1,9 – 2,4), zona risiko rendah (2,5 – 3,0) dan zona tidak terdampak atau tidak tercatat kasus COVID-19 positif.