Kepala Perpustakaan Nasional : Perbanyak buku konten lokal di Kalteng

id Pemprov kalteng, kalimantan tengah, kalteng, perpustakaan nasional, syarif bando, literasi, gemar membaca, konten lokal, muatan lokal, buku daerah

Kepala Perpustakaan Nasional : Perbanyak buku konten lokal di Kalteng

(Dari kiri) Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Denni Kurniadi, Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando, Sekda Kalteng Fahrizal Fitri dan Plt Kadisperpusip Kalteng Sri Widanarni, Palangka Raya, Selasa, (2/3/2021). (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando mendorong agar dapat diperbanyaknya buku dengan konten lokal di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.

"Tadi saya sudah sampaikan, masalah kita kurang buku. Kalau kita bicara buku, seharusnya dimulai dari buku lokal konten," katanya saat mengunjungi fasilitas perpustakaan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Kalteng di Palangka Raya, Selasa.

Ia menegaskan, mestinya ada ribuan buku tentang Kalteng, memuat tentang beragam hal, baik mengenai asal usul budaya, pariwisata, hingga sumber daya alam (SDA).

"Ini hanya bisa ditulis Kalteng, gak bisa kita menunggu orang lain dari Jakarta dan ini perlu dukungan semua pihak, termasuk awak media," ungkapnya.

Menurutnya buku dengan konten lokal atau mengenai seputar daerah dari berbagai sektor sangatlah penting, utamanya bagi generasi muda sebagai generasi penerus.

Ia pun menceritakan sebagian pengalamannya saat mengunjungi sejumlah negara di dunia dan menurutnya banyak dari para pemuda disana yang mempelajari tentang ragam hal mengenai Indonesia, termasuk diantaranya tentang SDA.

Bando menyebut, perlu diketahui oleh generasi muda di Indonesia termasuk Kalteng, mereka dari berbagai negara luar memberikan perhatian kepada Indonesia maupun Kalimantan. Mereka memikirkan bagaimana memiliki ilmu pengetahuan yang cukup untuk bisa memenangkan persaingan.

"Anak-anak di Kalimantan tidak boleh jadi penonton disini. Mulai sekarang harus bangkit dan perguruan tinggi harus jadi trigger (pemacu)," jelasnya.

Sementara itu Sekda Kalteng Fahrizal Fitri mengatakan, dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki, salah satunya melalui penguatan literasi.

Disadari Kalteng memiliki wilayah cukup luas sehingga mendapati kendala tersendiri, namun hal tersebut merupakan bagian dari tantangan bagi pemerintah menggandeng semua pemangku kepentingan untuk mengatasinya.

Termasuk mendorong sekolah seperti SMA maupun SMK, agar diarahkan para gurunya produktif, seperti memenuhi kewajibannya membuat karya ilmiah.

"Menulis itu tidak perlu sempurna dulu, yang pasti ada tahapannya bahwa penelitian, mungkin tulisan-tulisan ini, suatu saat ada tulisan lagi yang menyempurnakan. Kita lihat buku-buku itu tidak pernah sempurna, ada edisi-edisi selanjutnya dalam rangka penyempurnaan," ungkapnya.

Menurutnya guru berada pada tempat yang berdekatan dengan masyarakat, sehingga keunggulan di wilayah tersebut bisa dijadikan bahan tulisan, termasuk kelemahan hingga solusinya.

"Bagaimana bicara tentang buku-buku ini mengatasi permasalahan-permasalahan pada tataran lokal," terangnya.