8.312 personel dan operasi udara disiapkan tangani karhutla di Kalteng

id Pemprov kalteng, gubernur sugianto sabran, karhutla, kebakaran hutan, kebakaran lahan, sarpras penanganan karhutla, personel karhutla kalteng, kalteng

8.312 personel dan operasi udara disiapkan tangani karhutla di Kalteng

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran cek sarpras penanganan karhutla di Palangka Raya, Kamis, (4/3/2021). (ANTARA/HO-MMC Kalteng)

Palangka Raya (ANTARA) - Provinsi Kalimantan Tengah siap mengerahkan personel sebanyak 8.312 orang, dalam rangka pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Personel itu terdiri dari TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kehutanan, Brigdalkar KPH, Manggala Agni, MPA/TSAK/BPK hingga Tagana," kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran di Palangka Raya, Kamis.

Hal itu disampaikannya di sela apel gelar sarana dan prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan tahun 2021.

Selain itu, juga didukung operasi udara melalui usulan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang pembiayaannya ditanggung dari dana APBD Kalteng, melalui Belanja Tak Terduga (BTT), Dana Tugas Pembantuan Badan Restorasi Gambut (BRG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Sugianto juga menjelaskan, dalam pencegahan dan penanganan bencana jangan hanya sebatas pembuatan aturan tanpa aksi nyata, tetapi yang harus digarisbawahi, semua pihak harus fokus pada pelaksanaan aturan dan undang-undang dalam upaya mengurangi risiko bencana itu sendiri.

"Pencegahan dan penanganan bencana juga harus terintegrasi mulai dari tingkat pusat, provinsi sampai dengan tingkat kabupaten dan kota, sehingga ego sektoral tidak terjadi," terangnya.

Menurutnya semangat kebersamaan dalam pencegahan dan penanganan bencana harus dijalin dengan baik dengan seluruh pemangku kepentingan.

Kemudian Sugianto mengatakan, manajemen tanggap darurat serta kemampuan melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana secara
cepat dan tanggap, harus selalu ditingkatkan.

"Tidak kalah penting juga lakukan edukasi kepada masyarakat secara persuasif dan terukur. Mulailah dari lingkup terkecil yakni keluarga, agar informasi dan sosialisasi tentang kebencanaan dapat diterima
dengan baik oleh seluruh elemen masyarakat," terangnya.

Ia pun memaparkan, potensi ancaman kebakaran hutan dan lahan yang dihadapi dari tahun ke tahun memiliki eskalasi dan karakter yang berbeda-beda disebabkan kondisi lahan, cuaca dan iklim, ditambah dengan peningkatan aktivitas oknum yang tidak bertanggung jawab yang masih melakukan pembakaran.

"Saya percaya, sinergi kita semua yang meliputi  pemerintah, TNI-Polri, lembaga usaha, masyarakat, akademisi dan media dapat mewujudkan komitmen kita bersama yaitu Kalteng bebas kabut asap di tahun ini dan seterusnya," ucapnya.