KPPBC-TMP C Palangka Raya beri penghargaan pengguna jasa terbaik

id KPPBC-TMP C Palangka Raya beri penghargaan pengguna jasa terbaik, Kalteng, Palangka raya, bea cukai

KPPBC-TMP C Palangka Raya beri penghargaan pengguna jasa terbaik

Kepala KPPBC-TMP C Palangka Raya, Kalimantan Tengah Indra Sucahyo (kiri) memberikan penghargaan kepada Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) terbaik dan Kontributor Penerimaan terbanyak di kota setempat, Selasa (9/3/2021). ANTARA/Adi Wibowo

Palangka Raya (ANTARA) - Kantor Pengawasan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC-TMP) C Palangka Raya, Kalimantan Tengah memberikan penghargaan terhadap pengguna jasa terbaik melalui ajang Customs Award 2021.

"Hal seperti ini sudah yang keduakalinya untuk kegiatan tahunan. Kemudian ini juga untuk memberikan apresiasi kepada pengguna jasa kami," kata Kepala KPPBC-TMP C Palangka Raya Indra Sucahyo di Palangka Raya, Selasa.

Indra menjelaskan, ada beberapa kategori penghargaan yang diberikan kepada pengguna jasa bea dan cukai. Mulai dari Breakthrough Stakeholder, Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) terbaik dan Kontributor Penerimaan terbanyak.

Selanjutnya, Importir Terbaik, Eksportir Terbaik, Tempat Penjualan Eceran Minuman Mengandung Etil Alkohol (TPE-MMEA) Terpatuh, Distributor Terbaik dan Supporting Stakeholder.

Kegiatan Customs Award tersebut berlangsung di kantor Bea dan Cukai setempat yang berlokasi di Jalan Diponegoro, Kota Palangka Raya. Acara yang dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19 tetap menerapkan protokol kesehatan.

Ia mengungkapkan, ajang penghargaan itu salah satu sebagai upaya untuk memberikan semangat kepada pengguna jasa, termasuk dalam soal kepatuhan terhadap kepabeanan.

"Kalau patuh dalam hal yang sudah menjadi kewajiban mereka, maka kami akan beri semangat lagi," bebernya.

Di lokasi yang sama juga salah satu pengguna jasa yang mendapat penghargaan kategori supporting stakeholder, yakni dari Usaha Dagang (UD) Akselerasi, Ruth Sri mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang telah diberikan kepada dirinya.

Ruth menyebutkan, hal ini merupakan kali kedua yang diterimanya. Usaha yang dikembangkan selama beberapa tahun adalah sumpit makan, yang kemudian hasilnya diekspor keluar negeri seperti Jepang, China dan Taiwan.

"Untuk sekarang ini Jepang yang masih meminta agar bahan baku sumpit dari kayu meranti putih itu dikirim, sedangkan China dan Taiwan sementara belum ada permintaan," tutupnya.

Baca juga: Legislator Banjarmasin dan Batola kaji banding ke DPRD Palangka Raya