Palangka Raya (ANTARA) - Berdasarkan rilis terbaru yang disampaikan Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kalimantan Tengah pada Minggu (21/3), kumulatif positif kini menjadi 16.021 kasus.
"Ini merupakan perkembangan data COVID-19 yang kami himpun akumulasinya pada 21 Maret 2021 pukul 15.00 WIB," kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran yang juga menjabat Ketua Satgas, melalui Kepala Bagian Kehumasan Satgas Agus Siswadi dalam rilisnya.
Hal itu terjadi setelah adanya penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 201 orang, yaitu di Kapuas 110 orang, Palangka Raya 55 orang, Kobar 18 orang, Katingan dua orang, Sukamara satu orang, Pulpis tiga orang, Bartim satu orang, Barut delapan orang dan Mura tiga orang.
Sembuh bertambah sebanyak 34 orang, yaitu di Palangka Raya tujuh orang, Kobar lima orang, Kapuas delapan orang, Bartim dua orang, Mura satu orang dan Barsel 11 orang. Meninggal, ada penambahan dua orang, yaitu di Pulpis dan Kapuas.
Berdasarkan perkembangan data tersebut, maka kumulatif positif COVID-19 Kalteng sebanyak 16.021 kasus, terdiri dari 13.940 sembuh, 1.672 dalam perawatan dan 409 meninggal. Persentasenya menjadi 87 persen sembuh, 2,6 persen meninggal dan 10,4 persen dalam perawatan.
Baca juga: Kembali melonjak, ditemukan 110 kasus baru COVID-19 di Kapuas
Baca juga: PSU di tengah melonjaknya kasus COVID-19 di Kalsel
Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kalimantan Tengah selalu mengingatkan masyarakat, agar tetap mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya memutus mata rantai sebaran virus ini.
Protokol kesehatan dimaksud, seperti memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan, maupun mengurangi mobilitas, serta mendukung upaya pemerintah melalui satgas, yakni testing, tracing dan treatment.
Satgas senantiasa mengingatkan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan, sebab setiap harinya, jumlah kasus terkonfirmasi positif di Kalimantan Tengah selalu bertambah.
Orang yang berisiko tinggi adalah mereka yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid seperti hipertensi, diabetes, jantung, asma hingga gagal ginjal. Selain itu, orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah, berusia lanjut yakni di atas 60 tahun serta mereka yang mengalami obesitas atau berat badan berlebihan.
Baca juga: Tokoh agama Gumas sebut vaksinasi COVID-19 beri rasa aman
Baca juga: Bupati minta masyarakat Bartim jangan takut divaksin
Baca juga: Vaksinasi massal COVID-19 Kalteng sasar 8.000 orang di tiga daerah berbeda
Berita Terkait
Wisata pantai di Kobar sumbang pemasukan Rp250 juta selama libur Lebaran
Sabtu, 20 April 2024 16:56 Wib
BMKG: Kotim memasuki pancaroba, waspada perubahan cuaca
Sabtu, 20 April 2024 16:41 Wib
Manchester City tak diperkuat Haaland saay lawan Chelsea
Sabtu, 20 April 2024 15:29 Wib
Semifinal Piala FA: Pelatih ingin Coventry nikmati momen langka saat hadapi MU
Sabtu, 20 April 2024 15:27 Wib
Erick Thohir tegaskan perpanjang kontrak STY jika tembus target di Piala Asia U-23
Sabtu, 20 April 2024 15:25 Wib
269 mahasiswa ikuti prosesi yudisium Fisipol UMPR
Sabtu, 20 April 2024 15:19 Wib
Jepang dan Korsel lolos ke perempat final Piala Asia U-23
Sabtu, 20 April 2024 15:18 Wib
Bentrok antarormas di Bandung, polisi tetapkan satu tersangka
Sabtu, 20 April 2024 14:08 Wib