Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Jepang untuk sementara berhenti menggunakan aplikasi pesan singkat LINE, yang populer di negara tersebut.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, dikutip dari Reuters, Selasa, menyatakan pemerintah tidak menggunakan aplikasi tersebut untuk hal-hal yang berurusan dengan data sensitif.
"Pemerintah akan menghentikan penggunaan LINE ketika menangani informasi sensitif mulai sekarang dan segera membentuk satuan tugas. Akan ada panduan penggunaan dalam waktu dekat," kata Kato.
Keputusan tidak lagi menggunakan LINE di kalangan pemerintahan ini muncul setelah sejumlah media Jepang melaporkan empat orang teknisi di salah satu afiliasi aplikasi tersebut di Shanghai, diizinkan menyimpan mengakses server di Jepang mulai 2018.
Server tersebut memuat data-data milik pengguna, antara lain nama, nomor telepon dan alamat surat elektronik.
Setelah laporan tersebut beredar, juru bicara LINE mengatakan memblokir akses ke data pengguna bagi afiliasi mereka di China.
Baca juga: Kini pembayaran stiker Line bisa gunakan GoPay
Baca juga: Promosikan vaksin dan kesehatan, LINE gandeng IVI
Baca juga: Temani ngabuburit dengan tiga situs baca komik online
Berita Terkait
Warga Jepang tuntut pemerintah hingga kompensasi Rp9 miliar terkait efek samping vaksin COVID
Kamis, 18 April 2024 14:56 Wib
DPMD Kotim dorong pemerintah desa optimalkan pengembangan BUMDes
Rabu, 17 April 2024 21:49 Wib
Pemerintah putuskan penerapan WFH dan WFO bagi ASN pada 16-17 April
Sabtu, 13 April 2024 23:37 Wib
Atasi dampak El Nino, pemerintah gencarkan pompanisasi
Kamis, 11 April 2024 13:55 Wib
Pemkot Palangka Raya-Bank Kalteng kerja sama kredit pemerintah
Jumat, 5 April 2024 17:51 Wib
Pemerintah diminta bijak terapkan kenaikan tarif PPN
Rabu, 3 April 2024 4:54 Wib
Gugatan AMIN tidak relevan karena persoalkan pemerintah, kata Otto Hasibuan
Rabu, 27 Maret 2024 14:59 Wib
Pemkab Katingan optimalkan peran pemerintah desa deteksi stunting
Selasa, 26 Maret 2024 9:13 Wib