Survei: PDIP-Gerindra pimpin elektabilitas parpol

id Survei Polmatrix Indonesia,PDIP-Gerindra pimpin elektabilitas parpol,Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto

Survei: PDIP-Gerindra pimpin elektabilitas parpol

Hasil survei Polmatrix Indonesia terkait elektabilitas partai politik. (ANTARA/HO-Polmatrix Indonesia)

PDIP dan Gerindra yang merupakan dua parpol utama di koalisi pemerintahan cenderung stabil memimpin elektabilitas,
Jakarta (ANTARA) - Survei yang dilakukan Polmatrix Indonesia menunjukkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) memimpin elektabilitas partai politik.

Meskipun trennya bergerak turun, tetapi hasil survei yang dilakukan pada 20-25 Maret 2021 PDIP tetap unggul dengan elektabilitas mencapai 20,3 persen, sedangkan Gerindra 10,5 persen.

"PDIP dan Gerindra yang merupakan dua parpol utama di koalisi pemerintahan cenderung stabil memimpin elektabilitas," kata Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto dalam siaran persnya, di Jakarta, Kamis.

Dendik mengatakan, elektabilitas PDIP dan Gerindra trennya bergerak turun. Hal itu terlihat dari hasil survei sebelumnya.

Pada Mei 2020 elektabilitas PDIP mencapai 33,3 persen, turun menjadi 28,7 persen (September 2020) dan 25,5 persen (Desember 2020).

Gerindra dari kisaran 13 persen pada Mei-September 2020 menjadi 10,1 persen (Desember 2020), lalu kini naik tipis menjadi 10,5 persen.

Sementara itu dua parpol nasionalis yaitu Demokrat dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengalami tren kenaikan. Sementara di kalangan ideologi Islam, parpol baru yaitu Partai Ummat berpeluang menjadi kuda hitam.

Elektabilitas Demokrat bergerak naik, dari kisaran 3 persen pada Mei-September 2020 naik menjadi 7,5 persen (Desember 2020), dan kini (Maret 2021) 8,1 persen. Demokrat memantapkan diri pada posisi keempat, membayangi Golkar.

Tren kenaikan elektabilitas juga dialami PSI, dari 4,3 persen (Mei 2020) menjadi 4,5 persen (September-Desember 2020), lalu naik lagi menjadi 5,0 persen.

Partai Ummat yang sebelumnya masih nihil dukungan kini melesat menjadi 1,3 persen, bahkan melampaui posisi PAN.

Sedangkan Golkar stabil di kisaran 8 persen, kini sebesar 8,4 persen. Lalu ada NasDem (4,1 persen/3,9 persen/4,0 persen/3,7 persen), Perindo (1,1 persen/0,9 persen/0,7 persen/0,6 persen), dan Hanura (0,9 persen/0,6 persen/0,4 persen/0,3 persen).

Di antara parpol-parpol Islam, PKB memimpin (6,2 persen/5,3 persen/5,5 persen/5,4 persen), disusul PKS (5,4 persen/5,8 persen/5,2 persen/5,1 persen), dan PPP (1,5 persen/1,7 persen/1,8 persen/1,6 persen).

Partai Ummat didirikan oleh Amien Rais yang juga merupakan pendiri PAN, dan kini menjadi penantang PAN (2,2 persen/2,0 persen/1,5 persen/1,0 persen). Sempalan PKS yaitu Gelora naik tipis dari 0,1 persen (Desember 2020) menjadi 0,2 persen.

Masih ada 28,4 persen responden yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab.

"Turunnya dukungan dari sejumlah parpol kebanyakan lari menjadi undecided (bimbang), yang berpeluang untuk diperebutkan oleh parpol-parpol yang lain," kata Dendik.

Survei Polmatrix Indonesia dilakukan kepada 2.000 orang responden mewakili 34 provinsi. Survei dilakukan melalui telepon terhadap responden survei sejak 2019 yang dipilih acak.

Margin of error survei sebesar ±2,2 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.