Palangka Raya aktifkan 60 posko PPKM mikro tekan penularan COVID-19

id emi abriyani,umi mastikah, gloriana,covid-19,posko ppkm mikro,palangka raya,Palangka Raka aktifkan 60 posko PPKM mikro,p

Palangka Raya aktifkan 60 posko PPKM mikro tekan penularan COVID-19

Dokumentasi. Ketua harian Satgas COVID-19 Emi Abriyani (kiri), Wakil Wali Kota Umi Mastikah (tengah) dan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palangka Raya Goriana (kanan) saat peringatan Hari Kartini di Palangka Raya. (ANTARA/Rendhik Andika)

Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah mengaktifkan setidaknya 60 posko pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro guna menekan penyebaran COVID-19.

"Sampai saat ini sudah ada sekitar 60 posko PPKM Mikro yang tersebar di sejumlah wilayah di sini," kata Ketua Harian Satgas COVID-19 Palangka Raya Emi Abriyani, Jumat.

Dia menerangkan dari lima kecamatan yang ada di wilayah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah itu, lokasi Posko PPKM berskala mikro didominasi di wilayah Kecamatan Jekan Raya dan Kecamatan Pahandut.

Menurut wanita yang juga menjabat sebagai Kepala BPBD "Kota Cantik" itu, pemberlakuan PPKM mikro merupakan langkah strategis karena penerapan protokol kesehatan dan petugas yang bertugas mengawasi bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Baca juga: Kasus meninggal terkait COVID-19 di Kalteng capai 501 orang

"Di Posko PPKM mikro ini Kegiatannya sama seperti yang dilakukan satgas hanya saja ini dilakukan oleh masyarakat di lingkungan RT sehingga lingkungan setempat semakin patuh terhadap protokol kesehatan," katanya.

Emi mengatakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berskala mikro sangat diperlukan sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat sampai di tingkat Rukun Tetangga dalam menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat.

Selain itu, lanjut dia penerapan PPKM Mikro juga akan meningkatkan peran dan tanggung jawab pejabat tingkat kecamatan dan tingkat kelurahan karena program tersebut dipantau langsung oleh camat dan lurah.

"Jika hanya bergantung dengan satgas dan pemerintah kota upaya antisipasi dan penanggulangan wabah ini tak akan maksimal. Justru pencegahan harus dimulai dari lingkungan terkecil yakni keluarga," kata wanita berhijab ini.

Baca juga: Pemkot Palangka Raya larang ASN mudik Lebaran

Dia mengatakan jika masyarakat dapat membantu pemerintah dalam memastikan setiap satu keluarga terbebas dari paparan COVID-19 maka penularan akan dapat ditekan.

Sementara itu berdasar data Satgas COVID-19 Palangka Raya jumlah pasien sembuh COVID-19 di Kota Palangka Raya sampai saat ini mencapai 4.390 orang.

Kemudian juga tercatat akumulasi warga kita yang positif terjangkit virus tersebut mencapai 5.425 orang. Sebanyak 867 orang masih menjalani perawatan.

Dari seluruh kasus COVID-19 yang ada juga tercatat jumlah kematian pasien sebanyak 168 orang meninggal dunia. Sementara masyarakat yang berstatus suspek COVID-19 tercatat 1.189 orang.

Untuk itu masyarakat di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah terus diminta selalu menerapkan protokol kesehatan COVID-19 agar penyebaran virus tersebut dapat ditekan.

Baca juga: Legislator ingatkan masyarakat untuk tidak memberi uang kepada gepeng

Baca juga: Palangka Raya berpotensi laksanakan pembelajaran tatap muka

Baca juga: Perusahaan di Palangka Raya diminta tidak tunda pembayaran THR