Cegah pelecehan seksual dengan memaksimalkan pengawasan orang tua

id Dprd seruyan, anggota dprd seruyan, harry darmawan, pergaulan anak, generasi muda, pelecehan seksual, pergaulan bebas, kuala kurun, kalteng, kalimanta

Cegah pelecehan seksual dengan memaksimalkan pengawasan orang tua

Anggota DPRD Seruyan Harry Darmawan. (ANTARA/Radianor)

Kuala Pembuang (ANTARA) - Legislator Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah Harry Darmawan mengimbau para orang tua agar lebih memaksimalkan peran dalam pengawasan pergaulan anak.

"Hal ini untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi, seperti pelecehan seksual dan lainnya," katanya di Kuala Pembuang, Sabtu.

Ia menjelaskan, hal ini penting karena kasus pelecehan seksual anak di bawah umur masih saja terjadi di Seruyan. Maka dari itu para orang tua diminta aktif membina dan mengawasi pergaulan mereka.

Menurut dia, peran orang tua sangat diperlukan dalam mengawasi pergaulan anak, apalagi di usia remaja yang tentunya lebih rentan terpengaruh hal-hal negatif.

Dia mengatakan, pengawasan yang dilakukan itu bisa dengan cara membatasi dan mendampingi anak-anak saat menggunakan gawai. Tanpa dibarengi pengawasan, kemajuan teknologi ini dikhawatirkan memberi pengaruh negatif terhadap pribadi dan perilaku anak.

”Pesatnya kemajuan teknologi informasi membuat pergaulan anak makin sulit dikontrol. Agar mereka tidak salah jalan, maka sangat dibutuhkan peran aktif orang tua untuk selalu membina sekaligus mengawasi pergaulannya,” ungkapnya.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menyampaikan, hal yang tak kalah penting yakni pengawasan terhadap lingkungan pergaulan anak, karena faktor tersebut juga sangat berpengaruh bagi perilaku mereka.

”Kondisi lingkungan sangat berpengaruh terhadap pergaulan anak kita, karena sikap dan karakter mereka bisa terbentuk dari pergaulan, sehingga lingkungan pergaulan anak ini juga harus diperhatikan," tegasnya.

Anggota DPRD termuda di Seruyan itu menambahkan, agar anak bisa memiliki pribadi yang baik, diperlukan pembinaan terhadap anak secara intens, seperti halnya orang tua selalu memberikan perhatian dan kasih sayang, sehingga anaknya tidak terpengaruh hal-hal negatif.

”Penting juga melakukan pembinaan secara mental, psikologis hingga spiritual, sehingga anak tidak mudah terpengaruh serta bisa membedakan hal yang salah dan benar,” demikian Harry.