Ribuan warga laksanakan Shalat Idul Fitri di Lapangan Velodrome

id Shalat Idul Fitri , Lapangan Velodrome,Ribuan warga laksanakan Shalat Idul Fitri di Lapangan Velodrome

Ribuan warga laksanakan Shalat Idul Fitri di Lapangan Velodrome

Situasi salat Idul Fitri 1442 Hijriah di Lapangan terbuka Kawasan Balap Sepeda Velodrome, Jakarta Timur, Kamis (13/5). (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

Jakarta (ANTARA) - Ribuan warga melaksanakan Shalat Idul Fitri 1442 Hijriah di Lapangan terbuka Kawasan Balap Sepeda Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis pagi.

Lebih 2.000 warga telah merapat ke dalam barisan shaf, mengingat Shalat Idul Fitri dilaksanakan tepat pukul 07.00 WIB. Sebagian besar jamaah merupakan warga yang bertempat tinggal di Jalan Balap Sepeda, yang terletak sekitar 200-300 meter dari Velodrome.

"Saya setiap tahun Idul Fitri salat di sini, karena dekat dari rumah, hanya berjalan kaki sekitar 5 menit," kata Husnul, salah satu warga Jalan Balap Sepeda yang mengikuti shalat di Velodrome, Jakarta Timur, Kamis.

Husnul mengakui dirinya antusias untuk melaksanakan shalat karena tahun lalu hanya bisa beribadah di rumah mengikuti aturan pemerintah.

Lain halnya dengan Fitri. Dia kembali melaksanakan shalat di lapangan Velodrome pada masa pandemi. Menurut dia, jamaah tahun ini jauh lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.

Fitri juga mengaku bahwa dirinya tidak mudik ke Purwokerto, demi menjaga kesehatan keluarga besarnya di kampung halaman.

Lapangan Velodrome pada tahun ini kembali digunakan untuk Shalat Idul Fitri berjamaah. Meski tahun lalu juga dilanda pandemi, panitia tetap rutin menggelar shalat sunah 2 rakaat itu setiap tahunnya.

Sejumlah petugas sejak pagi telah bersiaga di pintu masuk Velodrome dengan penerapan protokol kesehatan, seperti mengukur suhu badan setiap jamaah yang masuk dan mewajibkan jamaah mencuci tangan sebelum masuk ke dalam barisan salat.

Meski tidak seluruh area shalat diberi tanda batas shalat, seluruh jamaah tertib menjaga jarak aman antarsajadah. Jamaah yang sjalatnya berdekatan umumnya merupakan keluarga.

Masyarakat juga diimbau untuk membawa pulang koran sebagai alas sajadah agar meminimalisasi sampah.