Luapan Sungai Kahayan mulai merendam permukiman di Palangka Raya

id Luapan Sungai Kahayan mulai merendam permukiman di Palangka Raya, Kalteng, Palangka Raya

Luapan Sungai Kahayan mulai merendam permukiman di Palangka Raya

Warga yang bermukim di kawasan Jalan Mendawai I simpang Jalan Anoi memanfaatkan air luapan Sungai Kahayan yang merendam jalan umum tersebut untuk mencuci sepeda motor, Rabu (26/5/2021). ANTARA/Adi Wibowo

Palangka Raya (ANTARA) - Luapan Sungai Kahayan yang sebelumnya merendam Jalan Trans Kalimantan Poros Tengah, kini juga merendam sejumlah permukiman warga Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah.

"Memang terjadi luapan Sungai Kahayan, hanya saja air sungai tersebut tidak merendam rumah warga melainkan hanya halaman rumah warga saja sementara ini," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Palangka Raya Emi Abriyani melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Heri Pauzi di Palangka Raya, Rabu.

Heri menjelaskan, tim dari BPBD telah memantau di beberapa lokasi yang mulai terendam. Kawasan dataran rendah tersebut sering memang menjadi langganan banjir ketika terjadi luapan air Sungai Kahayan seperti sekarang ini.

Hasil pantauan, beberapa lokasi yang tergenang air sungai itu yakni, permukiman warga di Jalan Mendawai, Anoi, Danau Rangas dan Jalan Mutiara samping lapangan golf.

"Namun demikian banjir saat ini tidak membuat warga harus mengungsi ke tempat lain karena kondisinya hanya permukiman saja yang terendam luapan air sungai tersebut karena biasanya air akan surut kembali dalam beberapa hari kedepan," katanya.

Baca juga: Pelayanan ini yang diberikan BPN bagi para lansia

Heri mengimbau kepada seluruh warga yang permukimannya terendam luapan sungai, untuk mewaspadai beberapa hal seperti aliran listrik, insiden anak tenggelam dan lain sebagainya yang rawan terjadi.

"Selain hal tersebut juga wajib diwaspadai munculnya binatang berbahaya seperti ular serta lain sebagainya yang bisa masuk ke dalam rumah, ketika kondisi banjir terjadi," ungkapnya.

Ia menambahkan, masyarakat yang berada di dekat bantaran sungai tersebut sebenarnya sudah terbiasa dengan kondisi seperti itu. Namun kewaspadaan dan antisipasi harus tetap dilakukan karena hal tidak diinginkan bisa terjadi dan menimpa mereka saat banjir terjadi.

"Sehingga hal yang dikhawatirkan tidak akan menimpa warga, apalagi yang sangat berbahaya anak tenggelam," demikian Heri.

Baca juga: Satgas COVID-19 Palangka Raya lakukan tes antigen pelanggar prokes