Pemberian vaksinasi untuk lansia Barut masih rendah

id vaksin lansia barut,dinas kesehatan barut,barito utara,vaksin barito utara,kalteng

Pemberian vaksinasi untuk lansia Barut masih rendah

Pemberian vaksin untuk lansia di Puskesmas Lanjas.ANTARA/HO-Puskesmas Lanjas

Muara Teweh (ANTARA) - Realisasi pemberian vaksinasi COVID-19 untuk orang lanjut usia (lansia) di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, sampai Juni 2021 masih rendah atau jauh di bawah sasaran. 

"Pemberian vaksin tahap I sebanyak 11.824 lansia namun hanya tercapai 1.233 dan kemudian pada vaksinasi tahap kedua pencapaian turun hanya sekitar 424 lansia," kata Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara H Siswandoyo melalui Kepala Seksi Surveilan Imunisasi Kesehatan Haji (Kasi SIKH) Basirun di Muara Teweh, Sabtu.

Menurut dia, nilai pencapaian ini memang masih jauh dari apa yang di targetkan (diharapkan), namun inilah usaha maksimal yang telah dilakukan pihaknya pada vaksinasi untuk Lansia. 

"Sosialisasi selalu dilaksanakan, puskesmas dan pustu di daerah ini juga sudah melayani," katanya.

Basirun juga menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang menjadi kendala bagi pihaknya dalam memberikan vaksinasi kepada masyarakat ataupun lansia yaitu komorbid yang ditemukan usai skrening pada calon penerima vaksin dan juga berita hoaks tentang kasus lanjutan vaksinasi yang ditakutkan oleh masyarakat.

"Ada beberapa orang yang akan diberikan vaksinasi batal karena komorbid, dan yang paling di sayangkan beberapa lansia atau masyarakat merasa takut untuk divaksin," kata Basirun.

Dia juga mengatakan bahwa untuk isu transportasi yang tidak memungkinkan bukanlah menjadi masalah, karena Dinas Kesehatan Barito Utara telah menyediakan transportasi agar para calon penerima vaksin dapat dijemput dan diantarkan ke posko ataupun tempat pelaksanaan vaksin terdekat, seperti yang telah disediakan di Desa Sei Rahayu, Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara.

Komorbid menjadi salah satu istilah yang sering terdengar selama pandemi COVID-19. Sederhananya, penyakit komorbid adalah penyakit penyerta yang dialami pasien. 

"Istilah ini menjadi sering terdengar karena seseorang yang memiliki komorbid disebut berisiko mengalami kondisi parah saat terinfeksi virus Corona," jelas dia.