Pendidikan karakter penting bagi generasi muda di Kalteng

id Pemprov kalteng, plt sekda nuryakin, pendidikan karakter, pembelajaran terbatas, pembelajaran tatap muka, kalteng, kalimantan tengah, pandemi covid 19

Pendidikan karakter penting bagi generasi muda di Kalteng

Plt Sekda Kalteng Nuryakin. (ANTARA/Ho-MMC Kalteng)

Palangka Raya (ANTARA) - Meski di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019, penguatan pendidikan bagi generasi muda tetap menjadi salah satu hal utama dalam pembangunan di Provinsi Kalimantan Tengah.

"Di era normal baru penguatan pendidikan harus tetap diutamakan, khususnya pendidikan karakter," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Nuryakin mewakili Gubernur Sugianto Sabran di Palangka Raya, Kamis.

Dijelaskannya, selama kurang lebih satu tahun, kegiatan belajar mengajar berlangsung secara daring atau online akibat dilanda pandemi COVID-19.

Kondisi ini membuat penyelenggara pendidikan di semua jenjang dan tingkatan membatasi tatap muka dalam kegiatan belajar mengajar, guna memutus mata rantai COVID-19.

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) menjadi bagian penting khususnya bagi anak atau generasi muda, sebab merupakan gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa.

"Melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, serta olah raga," tuturnya saat membuka kegiatan pembinaan mental kepribadian anak tahun 2021.

Semua itu diwujudkan dengan dukungan serta pelibatan publik, maupun kerja sama antara sekolah, keluarga dan masyarakat.

Dalam masa pandemi ini, semua pihak sangat merasakan terbatasnya ruang gerak dalam berkegiatan.

Hanya saja hal itu tidak berlaku dalam penggalian informasi melalui kemampuan dan kecanggihan teknologi yang sangat pesat dan serba digital.

"Maka perlu pengawasan lebih ketat dan keseimbangan dalam penggunaan media informasi untuk kegiatan penguatan pendidikan karakter tersebut," tegasnya.

Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Kalteng ini menyampaikan, hal itu dikarenakan nilai-nilai utama penguatan pendidikan karakter, yakni meliputi religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas.

Semua itu menuntut lembaga pendidikan lebih mempersiapkan peserta didik secara keilmuan dan kepribadian, berupa individu-individu yang kokoh dalam nilai-nilai moral, spiritual dan keilmuan.

"Meski saat ini para siswa menikmati kegiatan pembelajaran dengan keadaan terbatas," tutur Nuryakin.

Lebih lanjut ia mengatakan, selaras dengan tema kegiatan yaitu "penguatan pendidikan karakter di era new normal" maka para pemuda diharapkan mampu mengambil peran aktif yang positif melalui ragam terobosan yang dapat memberikan kontribusi sebagai upaya mengatasi berbagai masalah bangsa.

Salah satunya seperti memberikan edukasi terkait protokol kesehatan di lingkungan sekolah dan masyarakat dalam memasuki era new normal di Kalimantan Tengah, baik disiplin memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, serta menjauhi kerumunan.