RSUD Tamiang Layang berkomitmen berusaha optimal melayani pasien COVID-19

id RSUD Tamiang Layang berkomitmen berusaha optimal melayani pasien COVID-19, Kalteng, Bartim, barito timur

RSUD Tamiang Layang berkomitmen berusaha optimal melayani pasien COVID-19

Suasana RSUD Tamiang Layang, Minggu (20/6/2021). ANTARA/Habibullah

Tamiang Layang (ANTARA) - Direktur RSUD Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, dr Vinny Safari melalui Kepala Seksi Pelayanan Medik dr Stepanus Eko Adi mengatakan, merawat pasien COVID-19 dengan pasien lainnya tetap dengan mengedepankan pelayanan terbaik hingga pasien sembuh.

“Ini merupakan komitmen RSUD Tamiang Layang dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada semua pasien,” kata dr Eko di Tamiang Layang, Minggu.

Menurutnya, saat ini sarana dan prasarana pendukung untuk merawat pasien COVID-19 terus dipenuhi, seperti sudah dimilikinya rontgen paru, oxxy meter, ventilator hingga ruang perawatan isolasi.

Pihaknya terus berupaya meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan harapannya agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat semakin membaik.

Terpisah, salah satu mantan pasien COVID-19, Adi Nawar (56) mengakui pelayanan yang diberikan RSUD Tamiang Layang kepadanya selama dirinya menjalani perawatan, tidak mengecewakan.

“Mulai dirawat hingga sembuh, pelayanannya tidak mengecewakan,” kata Adi Nawar di Tamiang Layang, Minggu.

Menurut pria asal Kecamatan Benua Lima itu, dokter dan perawat benar-benar memperhatikan dirinya yang yang saat itu menderita COVID-19 dengan status bergejala berat sehingga harus dirawat di rumah sakit.

Sebelum dirawat di ruang isolasi RSUD Tamiang Layang, Adi tidak memiliki nafsu makan karena kehilangan indera penciuman dan pengecap hingga menyebabkan kondisi kesehatan terus menurun. Dengan kondisi sedikit lemas, keluarga mengantar Adi ke IGD RSUD Tamiang Layang.

Perawat memasangkan selang oksigen dan alat bantu pernafasan kepada Adi yang kesulitan bernafas. Tidak lama masuk IGD, perawat melakukan tes usap dan hasil pemeriksaan menyatakan Adi Nawar positif COVID-19.

Perawat langsung membawa ke ruang isolasi perawatan pasien dengan gejala berat. Kondisi kesehatan Adi dipantau secara berkala oleh dokter dan perawat. Beberapa hari dirawat, kondisi kesehatan Adi mulai membaik.

Baca juga: Pemkab Bartim terus genjot vaksinasi COVID-19

Walaupun ada peningkatan kesehatan, Adi mengaku masih memasang oksigen dan ventilator pada malam hari karena sesak bernafas . Itu sesuai anjuran dokter agar terhindar dari serangan dadakan COVID-19 saat malam hari.

Selama sepekan dirawat, kondisi Adi terus membaik dan dipindahkan ke ruang isolasi perawatan tanpa gejala dan langsung mengikuti tes usap pertama dengan hasil negatif. Berselang satu pekan, Adi mengikuti tes usap kedua dan hasilnya positif.

Kini Adi sudah sembuh dan bisa beraktivitas seperti sediakala. Dia mengimbau warga lainnya di Bartim agar tetap dan disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak untuk terhindar dari COVID-19.

“Tes usap ketiga dan keempat hasilnya negatif. Saya diperbolehkan pulang. Total dirawat 28 hari. Saya merasa dilayani dengan baik dan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun,” demikian Adi Nawar.

Baca juga: Polisi tangkap penadah motor warga Bartim di Banjarbaru