Pemerintah diminta tingkatkan layanan pasien COVID-19 isolasi mandiri

id Pemerintah diminta tingkatkan layanan pasien COVID-19 isolasi mandiri, Kalteng, palangka raya

Pemerintah diminta tingkatkan layanan pasien COVID-19 isolasi mandiri

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Noorkhalis Ridha. ANTARA/Rendhik Andika

Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Noorkhalis Ridha meminta pemerintah kota setempat meningkatkan penanganan dan layanan terhadap pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri.

"Penanganan atau pelayanan tersebut dapat dilakukan dengan pemantauan secara berkala baik secara langsung maupun memanfaatkan kecanggihan teknologi," kata Noorkhalis Ridha di Palangka Raya, Kamis.

Menurut anggota DPRD Komisi B DPRD "Kota Cantik" itu pemantauan tersebut sebagai bentuk perhatian pemerintah serta untuk memastikan kondisi pasien yang menjalankan isolasi mandiri stabil dan sehat.

Apalagi tidak semua pasien yang menjalankan isolasi mandiri mengetahui protokol penanganan kesehatan secara utuh dan menyeluruh.

Dia mengingatkan, jangan sampai karena masyarakat yang kurang informasi mengenai ketentuan yang harus dipatuhi dan dipenuhi selama isolasi mandiri yang tidak diikuti pemantauan oleh petugas berimbas pada memburuknya kondisi pasien.

Belum lagi, tidak semua pasien isolasi mandiri memiliki peralatan standar isolasi mandiri, mulai dari alat pengecek suhu tubuh, alat pengecek tensi darah, dan alat pengecek saturasi oksigen dalam darah.

Menurut Ridha alat-alat tersebut seharusnya dimiliki oleh setiap pasien isolasi mandiri sehingga inilah tugas pemerintah kota untuk melakukan pemantauan dan pengecekan.

Baca juga: FISIP UMPR siap laksanakan rekognisi pembelajaran lampau

Untuk itu, lanjut dia, itu penting kiranya, pemerintah kota harus memiliki tim tersendiri khusus untuk menangani dan memantau pasien isolasi mandiri tersebut. Tim bisa langsung ditangani instansi terkait atau diserahkan ke pihak ketiga.

"Jangan sampai kita kecolongan dengan pasien isolasi mandiri tersebut karena kurangnya pemantauan kita. Tidak hanya pemerintah tetapi juga perlu peran masyarakat untuk memantau dan memberikan semangat baik moril maupun materil," katanya.

Politisi Partai Amanat Nasional ini juga meminta musibah terhadap pasien isolasi mandiri di daerah luar dapat menjadi pembelajaran pemerintah untuk meningkatkan pelayanan dan pemantauan secara berkala.

"Jangan sampai kita sibuk berdebat mengurus pembatasan arus dan aktifitas masyarakat tapi lupa ternyata tetangga, keluarga dan warga kita sedang isolasi mandiri yang membutuhkan dukungan dan perhatian," kata Ridha.

Baca juga: Polda Kalteng berencana menyewa hotel untuk dijadikan rumah sakit darurat