Jaga lingkungan, ganti plastik dengan besek saat pembagian hewan kurban

id Idul Adha ,hewan kurban,Ganti plastik dengan besek ,ibadah berkurban

Jaga lingkungan, ganti plastik dengan besek saat pembagian hewan kurban

Peternak memberi pakan sapi yang sudah dibeli Presiden Joko Widodo untuk kurban Idul Adha di Kapuas, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (16/7/2021). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/foc

Agar ibadah berkurban menjadi lebih utuh, lakukanlah tanpa merusak lingkungan lewat timbunan sampah plastik sekali pakai dengan cara mencari alternatif wadah daging.
Jakarta (ANTARA) - Idul Adha segera tiba di mana daging-daging dari hewan kurban dibagikan untuk mereka yang berhak. Pembagian hewan kurban tak lepas dari plastik sekali pakai yang biasanya dipakai untuk menaruh potongan daging.

Agar ibadah berkurban menjadi lebih utuh, lakukanlah tanpa merusak lingkungan lewat timbunan sampah plastik sekali pakai dengan cara mencari alternatif wadah daging.

PR & Communications Sustaination, Fatima Amira, kepada ANTARA memberikan kiat berkurban tanpa plastik. Pertama, dia menyarankan untuk ikut berpartisipasi sebagai panitia agar bisa memberikan saran dan memperkenalkan cara kurban tanpa plastik.

"Kalau tidak ada besek, bisa ajak masjid sekitarmu untuk mengajak warga untuk mengambil dagingnya dengan membawa wadah sendiri dari rumah."

Jika tidak punya besek, pakailah alternatif seperti daun jati, daun pisang dan bongsang.

"Mari kembali ke kearifan lokal yang dicontohkan nenek moyang kita."

Dia menambahkan, jangan lupa konsumsi daging secukupnya dan simpan dengan baik agar tidak terbuang sia-sia. Jangan lupa komposkan sisa sampah organik agar kebaikan Idul Adha tidak membawa keburukan bagi alam.

Dikutip dari YouTube Sustaination, tokoh agama Habib Husein Jafar Al Hadar mengatakan pentingnya untuk mencari alternatif tempat menaruh daging hewan kurban yang ramah lingkungan karena merusak alam adalah perbuatan yang tidak disukai. Pada umumnya, dia mengatakan seseorang tidak boleh menciptakan keburukan saat melakukan hal-hal baik. Menjaga lingkungan adalah kewajiban manusia, katanya.

Perbuatan merusak alam, termasuk memakai plastik sekali pakai yang berujung jadi sampah, bila disadari sebagai dosa akan membuat orang-orang tersadar dan mencari solusinya.

"Kalau masjid sudah keburu pakai plastik, minimal disiapkan untuk tahun depan (tidak pakai plastik," katanya.