Pemkot Palangka Raya dorong UMKM bangkit ditengah pandemi COVID-19

id Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kalteng, Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, U

Pemkot Palangka Raya dorong UMKM bangkit ditengah pandemi COVID-19

Warga memilih produk kuliner di Mbiz Market yang merupakan laman dan aplikasi yang disiapkan pemerintah melalui pihak ketiga untuk memfasilitasi penjualan produk UMKM di kota setempat, Selasa (27/7/2021). ANTARA/Makna Zaezar

Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, terus mendorong sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah setempat beradaptasi dan berupaya keras bangkit di tengah pandemi COVID-19.

"Kami juga akan memfasilitasi perluasan pemasaran produk UMKM melalui Mbiz Market," kata Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, Selasa.

Para pelaku UMKM juga harus mampu memanfaatkan berbagai layanan penjualan produk secara daring baik melalui jejaring media sosial maupun jejaring aplikasi.

"Banyak media yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana penjualan. Di era saat ini jarak pemasaran bukan lagi halangan bagi para pelaku UKM. Bahkan untuk menembus pasar berskala nasional pun bisa, tinggal jual secara daring," katanya.

Selain itu melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perindustrian juga memberikan berbagai pelatihan baik peningkatan kualitas produk maupun pelatihan manajemen usaha.

Tak hanya itu, Pemerintah "Kota Cantik" juga berupaya memberikan stimulus atau bantuan kepada para pelaku usaha mikro kecil dan menengah memanfaatkan program pemerintah.

Pemerintah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing produk UMKM, pada 2021 ini juga memprogramkan sertifikasi halal terhadap 100 produk.

Baca juga: Disdukcapil prioritaskan layanan kependudukan bagi korban kebakaran

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perindustrian Kota Palangka Raya Rawang menambahkan saat ini pihaknya juga telah mengusulkan bantuan untuk pelaku UMKM dengan kisaran nilai bantuan Rp1,2 juta.

Dia mengatakan program bantuan tersebut juga telah dilakukan pihaknya pada 2020 lalu dengan jumlah penerima bantuan sebanyak 7.200 pelaku usaha mikro kecil dan menengah.

Rawang pun berharap para pelaku UMKM secara mandiri memanfaatkan berbagai informasi di internet dalam meningkatkan kualitas produk maupun menyusun strategi untuk memperluas pemasaran.

Menurut dia, di tengah berbagai tantangan di masa pandemi, perkembangan teknologi dan pesatnya kemajuan digital menjadikan pemasaran tidak mengenal jarak dan waktu.

"Untuk itu penting bagi para pelaku UMKM untuk beradaptasi dengan berbagai kondisi di era perkembangan dan kemajuan teknologi," demikian Rawang.

Baca juga: Ketua DPRD: Jangan sampai Palangka Raya kesulitan penuhi kebutuhan oksigen