Sampit (ANTARA) - Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Nadie mengaku mendukung tindakan tegas pembubaran kerumunan orang untuk mencegah penyebaran COVID-19.
"Jadi yang dibubarkan itu kerumunannya, bukan usahanya. Kalau orang berjualan tapi tidak ada kerumunan, apalagi cuma melayani untuk dibawa pulang, ya tidak perlu dilarang. Situasi ekonomi saat ini sudah cukup sulit. Kasihan masyarakat," kata Nadie di Sampit, Selasa.
Menurut Nadie, kerumunan warga rawan memicu penularan COVID-19. Hal itu lantaran jika ternyata ada orang yang terpapar COVID-19 namun tanpa gejala maka bisa memicu penularan virus mematikan tersebut kepada orang lain yang ada kontak erat dengannya.
Nadie menilai, kegiatan ekonomi masyarakat harus tetap berjalan karena masyarakat harus memenuhi kebutuhan hidup. Namun, protokol kesehatan wajib dijalankan secara ketat untuk mencegah penularan COVID-19.
Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk melakukan pengawasan. Tindakan tegas tetap perlu dilakukan, seperti membubarkan jika ada kerumunan karena langkah tersebut juga bertujuan untuk menyelamatkan masyarakat.
Di sisi lain Nadie mengajak masyarakat mematuhi anjuran pemerintah untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Pemerintah sudah memberi kelonggaran agar kegiatan ekonomi tetap berjalan, maka sudah seharusnya masyarakat juga mematuhi anjuran pemerintah.
Baca juga: Komisi IV dukung PDAM Sampit tingkatkan pelayanan
"Kita berharap bagaimana supaya penanganan COVID-19 ini tetap dilaksanakan dan kegiatan ekonomi juga tetap berjalan. Kuncinya hanya satu, yaitu jalankan protokol kesehatan secara ketat. Masyarakat harus memahami ini," ujar Nadie.
Masyarakat diharapkan mendukung upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dalam memulihkan ekonomi. Dukungan masyarakat akan membuat program yang dijalankan bisa berjalan dengan baik dan hasilnya maksimal.
Nadie juga mengajak masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan agar terhindar dari penularan COVID-19. Saat ini potensi penularan COVID-19 di Kotawaringin Timur dinilai masih tinggi sehingga harus diwaspadai bersama.
Dia juga berharap kepada pemerintah daerah untuk memerhatikan penderita COVID-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri, khususnya dari keluarga kurang mampu. Pemerintah daerah diminta membantu agar mereka tetap bisa memenuhi kebutuhan hidup selama menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: Wakapolda Kalteng pantau vaksinasi COVID-19 untuk kalangan santri di Sampit
Berita Terkait
Puncak arus balik di Pelabuhan Sampit, penumpang turun capai 1.557 orang
Sabtu, 20 April 2024 19:10 Wib
BKSDA Sampit terima bayi kelasi hasil penyelamatan warga
Sabtu, 20 April 2024 19:00 Wib
Bupati Kotim jadikan halal bihalal sarana mempererat kebersamaan dengan masyarakat
Sabtu, 20 April 2024 18:39 Wib
BMKG: Kotim memasuki pancaroba, waspada perubahan cuaca
Sabtu, 20 April 2024 16:41 Wib
Wabup Kotim kecam tindakan asusila terhadap dua anak kandung
Jumat, 19 April 2024 21:14 Wib
DPRD minta Pemkab Kotim dampingi korban asusila di bawah umur
Jumat, 19 April 2024 19:29 Wib
Perbaikan jalan Tanjung Jariangau-Bawan-Kuala Kuayan tetap berlanjut
Jumat, 19 April 2024 16:03 Wib
Disbudpar Kotim siap suguhkan kemeriahan di Festival Budaya Habaring Hurung
Jumat, 19 April 2024 15:49 Wib