Pemkab Barsel perpanjang status siaga darurat bencana karhutla

id Pemerintah Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Kabupaten Barito Selatan, BPBD Kabupaten Barito Selatan, BPBD Barito Selatan, BPBD Barsel, Bar

Pemkab Barsel perpanjang status siaga darurat bencana karhutla

Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barito Selatan, Alip Suraya berfoto bersama kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan usai diwawancarai, di Buntok, Rabu (18/8). ANTARA/Bayu Ilmiawan

Buntok, Kalteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, memperpanjang status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah setempat, karena puncak musim kemarau diperkirakan bulan Agustus hingga September 2021.

"Kami pun telah mendirikan posko penanggulangan bencana karhutla dalam upaya memudahkan dalam berkoordinasi," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barsel Alip Suraya di Buntok, Rabu.

Dia pun memastikan bahwa tim gabungan penanggulangan karhutla di kabupaten setempat, selalu siap siaga dan akan turun ke lapangan apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan. Sedangkan untuk karhutla yang tidak belum bisa ditanggulangi, khususnya di Kecamatan Jenamas, karena lahannya gambut dan terbentur transportasi dan jarak tempuh.

Meskipun demikian, lanjut Alip, pada kecamatan tersebut sudah ada dibentuk Masyarakat Peduli Api (MPA) yang berusaha memadamkan api tersebut. Namun, karena terbatasnya sarana, anggaran dan jauhnya jarak menuju ke lokasi kebakaran.

"Itu yang membuat api sulit untuk dipadamkan, dan BPBD Barito Selatan akan terus memberikan dukungan," beber dia.

Baca juga: Ketua Komisi I DPRD sarankan dua kecamatan di Barsel dimekarkan

Sementara Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Baesel Asriwati menambahkan, untuk status siaga darurat bencana karhutla tersebut dari 5 Agustus sampai 2 Nopember 2021 mendatang.

"Kita sudah mendirikan posko yang anggotanya terdiri dari SOPD teknis seperti DLH, KPHP Barito Hilir, kemudian dari TNI, Polri, dan relawan tagana," jelas Asriwati.

Selama berdirinya posko ini lanjut dia, untuk wilayah kecamatan Dusun Selatan masih belum ada kejadian karhutla, dan pihaknya juga secara rutin melakukan patroli dalam setiap hari terutama di wilayah-wilayah yang berpotensi terjadinya  karhutla.

Termasuk kata dia, melakukan pendataan wilayah yang lahannya telah dilakukan tebas tebang yang dilakukan masyarakat dan kita melakukan sosialisasi serta penyuluhan kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan.

"Apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan, tim yang piket pada posko melakukan pemadaman awal sampai api kebakaran benar-benar padam," demikian Asriwati.

Baca juga: Masyarakat diminta teladani semangat juang pahlawan