Pemkab Barsel terima bantuan 51.125 kilogram bibit padi unggul

id Pemkab barsel, barito selatan, buntok, bibit padi unggul, ida safitri, dinas ketahanan pangan, pertanian dan perikanan, pertanian, kalteng

Pemkab Barsel terima bantuan 51.125 kilogram bibit padi unggul

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Barito Selatan, Ida Safitri. (ANTARA/Bayu Ilmiawan)

Buntok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah mendapatkan bantuan sebanyak 51.125 kilogram bibit padi unggul dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

"Sebanyak 51.125 kilogram bibit unggul tersebut merupakan jenis Inpari 32," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Barito Selatan, Ida Safitri di Buntok, Selasa.

Ia mengatakan, bantuan bibit unggul itu diantaranya telah diserahkan kepada petani di Kelurahan Pendang Kecamatan Dusun Utara sebanyak 1.875 kilogram dan Desa Penda Asam Kecamatan Dusun Selatan sebanyak 5 ribu kilogram.

Sedangkan di Desa Kalahien, Kecamatan Dusun Selatan lanjut Ida Safitri, bibit unggul Inpari 32 ini telah diserahkan pihaknya sebanyak 2 ribu kilogram.

"Kita saat ini masih menunggu distribusi dari penyedia dan apabila sudah datang, bibitnya akan diserahkan kepada petani yang ada di Desa Reong, Marawan Lama dan Desa Marawan Baru," terangnya.

Pada kesempatan itu Ida Safitri juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah menyalurkan bibit padi unggul ke Barito Selatan.

Menurut dia, pihaknya melalui Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) akan terus melakukan pembinaan secara maksimal kepada para petani yang ada di Barito Selatan.

"Kami juga mengapreasiasi terhadap PPL yang selama ini sudah maksimal melakukan pembinaan terhadap para petani dengan mendorong kreativitas dan inovasi untuk kemajuan dalam bidang pertanian di daerah ini," tambah dia.

Selain itu, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Barito Selatan juga terus mendorong serta mempersiapkan para petani supaya bisa mengikuti transformasi penyuluhan yang konvensional berbasis digital.

"Dengan begitu, berbagai informasi lebih cepat diterima para petani, sehingga minat para petani akan bisa dibangkitkan kembali," jelasnya.

Sebab lanjut dia, kalau dihitung luas baku sawah yang ada di Barito Selatan ini dibanding minat para petani untuk lebih menggalakan sektor pertanian masih kecil.

"Ini merupakan tugas dari PPL untuk terus meningkatkan minat para petani untuk kembali bercocok tanam padi pada lahan yang ada di Barito Selatan ini," demikian Ida Safitri.