Bamsoet: Hati-hati dalam uji coba pembelajaran tatap muka

id Bamsoet,Ketua MPR RI,Hati-hati dalam uji coba pembelajaran tatap muka,PTM

Bamsoet: Hati-hati dalam uji coba pembelajaran tatap muka

Tangkapan layar Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) secara resmi membuka Sidang Paripurna dalam rangka Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR dan DPD dengan agenda mendengarkan pidato Presiden penyampaian laporan kinerja lembaga negara dan Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-76 Republik Indonesia Senin (16/8/2021). ANTARA/Youtube Sekretariat Presiden/pri.

Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta semua pihak untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap penularan COVID-19 dalam uji coba pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).

"Pihak-pihak terkait untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap penularan COVID-19 pada uji coba pelaksanaan PTM dan diharapkan pihak sekolah benar-benar sudah memiliki kesiapan yang matang dalam melaksanakan uji coba PTM ini," ujar Bambang Soesatyo (Bamsoet) dalam siaran pers di Jakarta, Senin.

Bamsoet meminta pemerintah daerah yang mulai melaksanakan uji coba PTM melalui Dinas Pendidikan setempat agar dapat memastikan setiap sekolah sudah membentuk satuan tugas guna mengawasi, menjaga, dan memantau pelaksanaan protokol kesehatan di lingkungan sekolah, termasuk sarana dan prasarana pendukung protokol kesehatan.

Dia meminta Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan agar memastikan anak didik telah benar-benar diberi pemahaman tentang prokes sejak dari rumah, selama perjalanan, di sekolah maupun sebaliknya.

Hal tersebut, katanya, mengingat evaluasi harus dilakukan secara kontinu setiap pekan dalam rangka menilai dampak PTM sehingga dapat dilakukan kebijakan pemberhentian sementara apabila berdampak buruk.

Dia meminta seluruh satuan pendidikan untuk benar-benar disiplin dan mematuhi protokol kesehatan secara ketat agar sekolah tidak menjadi klaster baru penyebaran COVID-19 serta meminta pemerintah agar dapat memaksimalkan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi pelajar agar masing-masing kabupaten/kota yang sudah diperbolehkan melaksanakan PTM terbatas relatif lebih aman.