Angka kasus COVID-19 di Bartim mulai alami penurunan

id Ketua Harian Satgas COVID-19 Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, Tius Sulle Bani, Satgas COVID-19 Kabupaten Barito Timur, Satgas COVID-19 Barit

Angka kasus COVID-19 di Bartim mulai alami penurunan

Update informasi COVID-19 Kabupaten Barito Timur, Kamis (03/09) hingga pukul 12.00 WIB. Data diolah berdasarkan data Dinas Kesehatan Kab. Bartim. ANTARA/HO-Bidang Komunikasi Publik Satgas COVID-19 Kabupaten Bartim

Tamiang Layang (ANTARA) - Ketua Harian Satgas COVID-19 Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, Tius Sulle Bani menyatakan sejak diberlakukannya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah setempat, memberikan dampak positif terhadap penurunan penyebaran dan angka kasus COVID-19.

"Jika dilihat dari grafik perkembangan COVID-19 selama ini, terjadi penurunan sejak adanya PPKM," kata Tius di Tamiang Layang, Jumat.

Menurutnya, penurunan tren kasus COVID-19 juga karena adanya penegasan dari Ketua Satgas COVID-19 sekaligus Bupati Barito Timur, Ampera AY Mebas kepada seluruh camat dan kades untuk memperketat kegiatan-kegiatan yang mengundang orang banyak.

Tius mengatakan Pemkab Bartim sudah menghentikan isolasi mandiri yang dilakukan warga karena dinilai kurang efektif sebagai pengendalian penyebaran COVID-19. Isolasi mandiri diganti dengan isolasi terpusat minimal satu di tiap kecamatan.

"Dengan adanya isolasi terpusat, maka akan mudah dilakukan pengawasan sekaligus pengendalian penyebaran COVID-19," ucapnya.

Walaupun sudah menurun, Tius meminta warga harus tetap waspada akan bahaya COVID-19 walaupun sudah terjadi penurunan kasus konfirmasi COVID-19, dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Kata dia, protokol kesehatan merupakan kunci utama melindungi diri sendiri dan keluarga dari terpapar COVID-19. Protokol kesehatan dimaksud yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Tius menambahkan, tren kasus COVID-19 sempat tinggi. Ini disebabkan adanya kelalaian warga dalam melaksanakan protokol kesehatan. Karena itu, kata dia, Satgas akan terus melakukan sosialisasi dan penertiban protokol kesehatan di sejumlah titik yang mengumpulkan orang banyak seperti pasar dan tempat publik lainnya.

Kepala Dinas Kesehatan sekaligus Ketua Bidang Penanganan Satgas COVID-19 Barito Timur, dr Jimmi WS Hutagalung mengatakan, tingginya angka kematian akibat COVID-19 selama bulan Agustus 2021 disebabkan warga yang enggan mengecek kesehatannya saat ada gejala COVID-19.

"Setelah bergejala parah, baru dibawa ke faskes dan dirujuk ke RSUD Tamiang Layang untuk mendapatkan perawatan," kata Jimmi.

Selain itu, kata mantan Direktur RSUD Tamiang Layang itu, warga yang meninggal terpapar COVID-19 belum menerima suntikan vaksin COVID-19. Seseorang yang belum disuntik vaksin berisiko tinggi terpapar COVID-19 dengan gejala berat.

"Kita terus berupaya melakukan sosialisasi protokol kesehatan dan melaksanakan vaksinasi untuk menciptakan herd immunity," kata Jimmi.

Hal serupa juga disampaikan Kapolres Barito Timur, AKBP Afandi Eka Putra. Menurutnya, pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi hingga penertiban protokol kesehatan pada siang dan malam hari hingga pemberlakuan jam malam.

"Saya bersama FKPD setempat berkomitmen untuk mendukung kebijakan Pemkab Barito Timur dalam menanggulangi COVID-19," kata Afandi.

Hal yang saat ini dilaksanakan, kata pria berpangkat dua melati itu, yakni percepatan pembentukan herd immunity di masyarakat melalui Gerai Vaksinasi Presisi Polres Barito Timur yang mencakup hingga ke desa-desa.

"Sekali lagi saya mohon dukungan masyarakat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi karena vaksin aman, halal dan mampu mengurangi resiko gejala berat jika terpapar COVID-19," demikian Afandi.

Baca juga: Bupati Bartim: OPD wajib gotong royong bersihkan kantor masing-masing

Data terbaru dirilis Bidang Komunikasi Publik Satgas COVID-19 Kabupaten Barito Timur , Jumat (3/9) menyebut ada penambahan 10 kasus terkonfirmasi dan sembilan orang sembuh dari COVID-19.

Secara kumulatif terdapat 1.948 orang terkonfirmasi COVID-19 dengan rincian 106 orang dalam perawatan, 1.800 orang sembuh, 42 orang meninggal dunia, probable dan suspek nihil.

Selain itu, ada enam kecamatan berstatus zona merah yakni Kecamatan Awang, Patangkep Tutui, Dusun Timur, Benua Lima, Karusen Janang dan Raren Batuah. Dua kecamatan berstatus oranye yakni Kecamatan Pematang Karau dan Paju Epat. Sedangkan Kecamatan Dusun Tengah dan Paku berstatus zona kuning.

Kasus tertinggi COVID-19 ada di Kecamatan Dusun Timur yakni dengan jumlah 1.115 kasus, dan 13 kasus kematian.

Baca juga: Pemkab Bartim canangkan pembangunan sarana olahraga baru