Jelang WSBK, Mandalika butuh 1,25 juta dosis vaksin COVID-19

id Mandalika,Jelang WSBK, Mandalika butuh 1.25 juta dosis vaksin COVID-19 ,pariwisata Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah,NTB, World Superbike dan MotoGP

Jelang WSBK, Mandalika butuh 1,25 juta dosis vaksin COVID-19

Foto udara tikungan ke-10 lintasan Mandalika International Street Circuit saat matahari terbit di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (21/8/2021). Sirkuit Mandalika bakal menjadi tuan rumah balapan seri ke-11 dari 13 seri balapan World Superbike pada 12-14 November 2021, yang menurut Menparekraf Sandiaga Uno akan digelar dengan sistem bubble dengan perkiraan jumlah penonton mencapai 20.000 orang per hari. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/aww.

Mataram (ANTARA) - Pelaksana Tugas Direktorat Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes, Ariyanti Anaya mengungkapkan kawasan pariwisata Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat membutuhkan 1.025.000 dosis vaksin COVID-19 untuk mendukung pelaksanaan World Superbike (WSBK) Nopember 2021.

"Target 70 persen itu setara 1.025.000 dosis vaksin kebutuhannya," kata Ariyanti Anaya pada rapat koordinasi dengan Komisi IX DPR RI yang dipimpin Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB di Mataram, Kamis.

Ariyanti mengakui, tingkat vaksinasi COVID-19 di NTB masih rendah baru mencapai 20 persen, sehingga untuk mengejar target 70 persen perlu dilakukan upaya percepatan vaksinasi di seluruh daerah, termasuk di Kabupaten Lombok Tengah sebagai lokasi sirkuit Mandalika.

"Memang nggak bisa sekaligus, tapi bertahap. Karena kebutuhan vaksin ini harus dibagi-bagi buat daerah lain dan datangnya pun juga bertahap," ujarnya.

"Tetapi yang jelas kita sudah kedatangan vaksin yang diperoleh dari sejumlah negara. Mudah-mudahan sebelum pelaksanaan WSBK pada Nopember vaksinasi di NTB bisa tercapai," katanya.

Gubernur NTB H Zulkieflimansyah untuk menyukseskan berbagai event internasional di NTB seperti World Superbike dan MotoGP di sirkuit Mandalika tentu dengan mempercepat program vaksinasi yang ditargetkan harus mencapai 70 persen.

"Percepat vaksinasi merupakan fokus NTB saat ini," ujar Gubernur NTB.

Orang nomor satu di NTB itu, menegaskan bahwa pihaknya terus mendorong percepatan vaksinasi di wilayah itu. Hanya saja, sering terkendala ketersediaan vaksin dari pusat.

"Kami siap melakukan vaksin, tinggal sekarang itu ketersediaan vaksin saja yang kurang," katanya.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menegaskan, bahwa pihaknya akan mendorong pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan untuk stok vaksin dan memperlancar distribusi vaksin ke NTB.

"Kita juga mendorong seluruh pihak dengan bantuan TNI/Polri untuk mempercepat vaksinasi. Karena di NTB baru Kota Mataram yang vaksinasinya tinggi sudah hampir mencapai 70 persen yang lain belum ada," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr Lalu Hamzi Fikri mengakui, bahwa untuk mempercepat herd immunty di NTB dan Mandalika tidak ada cara lain dengan melakukan percepatan vaksinasi. Terutama, sekali di kawasan pariwisata Mandalika.

"Makanya kita menargetkan 15-18 ribu orang sehari. Tapi kita ingin menaikkan lagi menjadi 45 ribu orang sudah tervaksinasi COVID-19," katanya.