Palangka Raya (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengambil tindakan cepat mengamankan keselamatan masyarakat yang terkena terdampak banjir di sebagian wilayah daerah Kalimantan Tengah, terutama Kabupaten Katingan dan sekitarnya dengan melakukan pemutusan aliran listrik sementara.
“Dari 96 unit gardu distribusi yang sempat terdampak, 49 di antaranya sudah normal atau menyala kembali. Upaya penormalan akan terus dilakukan dengan memperhatikan kondisi debit air,” kata Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Palangka Raya Erwin Gunawan di Palangka Raya, Kamis.
Dia mengatakan hujan dengan intensitas tinggi yang kembali mengguyur wilayah Kalimantan Tengah sejak Senin (06/09) mengakibatkan meningkatnya debit air di beberapa lokasi.
Pemantauan sampai dengan Kamis (09/09) jam 13.00 WIB, terdapat 96 Gardu Distribusi tersebar dan 9.874 pelanggan yang masih terdampak banjir.
Pihaknya masih terus melakukan pemantauan pada lebih dari 10 kecamatan yang menjadi titik wilayah potensi banjir yang terparah di Kabupaten Katingan. Pemantauan dilakukan PLN sebagai upaya mitigasi kecelakaan kelistrikan akibat debit air di wilayah tersebut.
“Kami sudah meluncurkan tim untuk melakukan pemantauan di sejumlah titik lokasi banjir, jika debit air semakin tinggi, maka kami akan mengambil tindakan pemutusan aliran listrik sementara di titik lokasi tersebut. Itu semua demi keselamatan masyarakat, menghindari hal yang tidak diinginkan akibat arus listrik,” ungkapnya.
Dia menegaskan, bahwa PLN berkomitmen akan terus melakukan patroli pemantauan situasi dan kondisi debit air di titik lokasi terdampak banjir. Jika air mulai surut pihaknya akan berupaya secepat mungkin menyalurkan kembali aliran listrik ke Pelanggan.
"Selanjutnya jika masyarakat melihat debit air semakin tinggi dan aliran listrik tetap menyala, masyarakat diimbau untuk melapor ke PLN melalui Aplikasi New PLN Mobile atau layanan Contact Center PLN 123,” kata Erwin.
Selanjutnya PLN juga mengimbau masyarakat pengamanan kelistrikan saat banjir untuk mencegah hubungan arus pendek.
Langkah pertama Pelanggan dapat mematikan kWh Meter terlebih dahulu, ini harus segera dilakukan jika air sudah masuk ke rumah pelanggan.
Selanjutnya setelah melakukan pemutusan aliran listrik, Suhadi menjelaskan pelanggan dapat mengamankan alat elektronik yang masih terhubung ke arus listrik.
Setelah mematikan kWh Meter, lanjut dia, barulah pelanggan dapat mengamankan alat elektronik. Cabut semua stop kontak yang masih terhubung dengan arus listrik, dan letakkan alat elektronik ke tempat yang lebih tinggi.
Pengamanan alat elektronik yang posisi stop kontak berada di bawah ini untuk mencegah listrik mengalir melalui air yang menggenang karena jika ini terjadi akan sangat membahayakan keselamatan.
Berita Terkait
Polisi bongkar peredaran narkoba dalam boneka di Palangka Raya
Sabtu, 16 November 2024 15:21 Wib
PWI Kalteng tingkatkan penulisan berita untuk OPD
Sabtu, 16 November 2024 9:49 Wib
Awasi bersama Pilkada Kalteng 2024
Jumat, 15 November 2024 21:55 Wib
Selama Januari-Oktober 2024 Call Center 112 Palangka Raya evakuasi 63 ODGJ
Jumat, 15 November 2024 16:14 Wib
Legislator Kota sesalkan KDRT masih terjadi di Palangka Raya
Jumat, 15 November 2024 15:12 Wib
Pemkot Palangka Raya diminta bantu perluas akses pasar UMKM
Jumat, 15 November 2024 15:05 Wib
Program BLT Rp2 juta per KK Agustiar-Edy bukan isapan jempol
Jumat, 15 November 2024 14:18 Wib
Umat Kristiani doakan Agustiar Sabran jadi Gubernur Kalteng periode 2024-2029
Jumat, 15 November 2024 13:47 Wib