Diduga stroke, seorang honorer ditemukan tewas di kamar kos

id Gorontalo,honorer ditemukan tewas di kamar kos,Polres Gorontalo ,Seorang honorer ditemukan tewas di kamar kos,Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gor

Diduga stroke, seorang honorer ditemukan tewas di kamar kos

Polres Gorontalo Utara, melakukan evakuasi jasad honorer berinisial RM yang ditemukan tewas di kamar kos. (ANTARA/HO-humas Polres)

Gorontalo (ANTARA) - Satu orang pegawai honorer di Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo ditemukan tewas di kamar indekosnya di Desa Botungobungo, Kecamatan Kwandang, Kamis.

Honorer berinisial RM (38) itu, ditemukan dalam kondisi jasadnya sudah membusuk dengan bau menyengat.

"Korban ditemukan sekitar pukul 10.00 WITA oleh warga bernama Suryati Abas yang merupakan tetangga tempat kos tersebut," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Gorontalo Utara AKP Syang Kalibato.

Pihaknya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), setelah mendapatkan informasi dari warga.

Suryati Abas, warga setempat merupakan orangtua dari rekan kerja korban. Ia mengecek keberadaan korban, setelah menerima telepon dari anaknya yang meminta RM segera dibangunkan karena sudah beberapa hari tidak masuk kantor.

Suryati pun mendatangi kamar indekos RM yang tidak jauh dari rumahnya. Ia mengetuk pintu berulangkali, namun tidak terdengar jawaban dari dalam kamar. Hanya menemukan kumpulan lalat yang keluar masuk di sela pintu kamar, dan tercium bau busuk menyengat.

Ia menginformasikan ke warga lainnya, kemudian beramai-ramai mendatangi kamar indekos itu, namun pintu tetap terkunci.

"Kami langsung mendatangi TKP setelah mendapatkan informasi dari warga, serta langsung berkoordinasi dengan pihak medis untuk proses evakuasi," katanya.

Jasad korban ditemukan dalam posisi tanpa busana, mengeluarkan darah dan tergeletak di bawah ranjang.

Dugaan sementara, RM meninggal karena menderita penyakit bawaan, sesuai informasi dari rekan kerjanya, korban pernah menderita stroke.

Jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainal Umar Sidiki untuk divisum, dan seluruh barang bukti berupa tas, dompet, dan beberapa obat, telah diamankan.

Namun pihak keluarga menolak dilakukan autopsi, sebab ingin segera memakamkan RM.

Pihak kepolisian, kata Syang, masih menunggu hasil visum RSUD setempat. Namun diperkirakan RM telah meninggal lebih dari dua hari.

"Kondisi jasad sudah membusuk, dan beberapa bagian tubuh nampak lebam," katanya lagi.

Setelah diperiksa, korban diketahui memiliki dua identitas domisili yaitu di Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo serta di Desa Molingkapoto, Kecamatan Kwandang. Setelah divisum, jasad korban telah diambil pihak keluarga untuk dimakamkan.