Investor pasar modal dari Kalteng didominasi umur 18-25 tahun

id Bursa Efek Indonesia, BEI, Bursa Efek Indonesia Kalimantan Tengah, BEI Kalimantan Tengah, Kalimantan Tengah, BEI Kalteng, Kalteng

Investor pasar modal dari Kalteng didominasi umur 18-25 tahun

Kepala Kantor Perwakilan BEI Kalteng Stephanus Cahyo Adiraja saat memberikan tanggapan terkait sejumlah pertanyaan wartawan saat Workshop Wartawan Daerah yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (28/9/2021). ANTARA/Jaya W Manurung-Tangkapan Layar

Palangka Raya (ANTARA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, dari 39.258 investor pasar modal di Provinsi Kalimantan Tengah, 13.407 atau 47 persen berasal dari kalangan umur 18-25 tahun, 5.690 atau 20 persen umur 26-30 tahun, 6.132 atau 21 persen umur 31-40 tahun, dan 3.957 atau 12 persen umur 41-100 tahun.

Pertumbuhan jumlah investor pasar modal umur 18-25 tahun di provinsi ini pada tahun 2020-2021 pun relatif signifikan dan mendominasi, kata Executive Trainer KP BEI Kalteng Randy Perdana PS saat Workshop Wartawan Daerah yang dilaksanakan secara virtual, Selasa.

"Dari Januari sampai Agustus 2021, jumlah investor usia 18-25 tahun bertambah 8.864 orang, umur 26-30 tahun sebanyak 3.795 orang, umur 31-40 tahun sekitar 3.874 orang, dan umur 41-100 tahun berkisar 2.331," ucapnya.

Untuk karakteristik investor di Kalteng pada tahun 2021, sebanyak 6.315 orang berasal dari pegawai swasta, 5.661 orang dari kalangan pelajar, 2.301 orang pengusaha, 1.856 orang Pegawai Negeri Sipil, 529 Ibu Rumah Tangga, 354 guru, 103 TNI/Polri, 59 pensiunan, dan 1848 dari kalangan lainnya.

Randy mengatakan selama tahun 2021, pelaksanaan kegiatan literasi, inklusi dan aktivasi mayoritas dilakukan secara virtual. Meski begitu, antusias dari masyarakat di provinsi ini dalam mengikutikegiatan yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan BEI Kalimantan
Tengah tetap tinggi.

"Bukan hanya antusiasnya yang tinggi tapi juga disertai peningkatan jumlah investor saham
sebanyak 8651 SID, dan investor pasar modal sebanyak 14.826 SID per Agustus 2021," beber dia.

Kepala Kantor Perwakilan BEI Kalteng Stephanus Cahyo Adiraja menegaskan bahwa pihaknya dalam berbagai kegiatan, selalu menyampaikan sisi positif dan negatif menjadi investor di pasar modal. Di mana menjadi investor pasar modal tidak selalu mendapatkan keuntungan, tapi juga ada kerugian yang mungkin dialami.

"Sebenarnya dalam usaha rill sekalipun, tetap ada istilah untung dan rugi. Hal itu juga berlaku di pasar modal, baik itu saham maupun lainnya. Itu selalu kami sampaikan setiap melaksanakan kegiatan ataupun mensosialisasikan pasar modal di provinsi ini," kata Cahyo.

Kantor Perwakilan BEI Kalimantan Tengah bekerjasama dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Phintraco Sekuritas,  menyelenggarakan workshop untuk wartawan di Palangka Raya.

Penyelenggaraan workshop wartawan dilaksanakan secara virtual karena masih dalam masa pandemi COVID-19. Kegiatan ini bertujuan memberikan informasi terbaru dari pengembangan dan pencapaian pasar modal Indonesia, khususnya yang telah dilakukan oleh BEI dan KSEI. 

Baca juga: Target BEI Kalteng untuk investor baru pada 2019

Baca juga: BEI Kalteng dorong pedagang tradisional jadi investor pasar modal