Pemkab Kotim siapkan Tanah Mas menjadi agrowisata
Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah segera mempersiapkan Kelurahan Tanah Mas Kecamatan Baamang menjadi lokasi agrowisata, khususnya di kawasan Tanah Runtuh atau Petak Baduruh.
"Tahun depan jalan masuk akan ditingkatkan supaya mobil mudah masuk. Sungai akan dinormalisasi dan dibangun gazebo supaya bisa untuk bersantai. Ini kita jadikan destinasi wisata. Bisa diakses lewat sungai maupun jalan darat," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Rabu.
Halikinnor sengaja datang ke lokasi yang terkenal penghasil buah, khususnya durian itu untuk melihat langsung kondisi di lapangan. Hal itu untuk memudahkan pemetaan dalam perencanaan pengembangan kawasan itu menjadi agrowisata.
Turut mendampingi Sekretaris Daerah Fajrurrahman, Kepala Dinas Pertanian Sepnita, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Permukiman Machmoer dan pejabat lainnya.
Rombongan disambut perwakilan petani yaitu Dadang Siswanto dan Mustofa. Rombongan disuguhi berbagai jenis durian khas kawasan Petak Baduruh yang sudah terkenal lezat rasanya, seperti durian kenceng dan lainnya.
Halikinnor mengapresiasi langkah petani di daerah itu yang mampu mengoptimalkan lahan menjadi produktif. Bahkan dengan buah yang dihasilkan, kini mampu memberi tambahan pendapatan bagi masyarakat setempat.
"Potensi sektor pertanian masih sangat besar, makanya kami sangat serius mendukung, diantaranya melalui pengadaan alat berat untuk memudahkan petani. Kini pertanian di sini juga akan kita kembangkan menjadi destinasi wisata sehingga diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan daerah," harap Halikinnor.
Baca juga: Penonton bioskop di Sampit belum ramai karena terkendala aturan vaksinasi
Sementara itu Dadang menjelaskan, Kelurahan Tanah Mas merupakan pemasok buah ke Sampit. Selain durian, banyak buah lain yang dihasilkan seperti cempedak, jeruk, nanas dan lainnya.
Pengelolaan pertanian di wilayah itu masih menggunakan cara tradisional. Oleh karena itu petani setempat sangat berharap pemerintah daerah membantu teknologi pertanian agar hasilnya lebih maksimal.
Sebagian tanah ditanami beragam jenis durian dengan jumlah mencapai ribuan pohon. Setiap pohon diperkirakan menghasilkan sekitar 50 buah durian setiap kali panen. Pemasarannya diklaim sudah menembus Sumatera dan Jakarta.
Dadang yang juga anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur menyebut, tidak kurang dari 30 hektare lahan petani setempat yang siap diintegrasikan pengelolaannya untuk mendukung wacana pengembangan kawasan itu menjadi agrowisata buah.
"Kami harap jalan dan fasilitas pendukung lainnya bisa dibantu pemerintah. Kami berharap janji pengadaan alat berat bisa segera dipenuhi untuk memudahkan pekerjaan petani," demikian Dadang Siswanto.
Baca juga: DPRD Kotim minta RSUD Murjani segera tambah mesin cuci darah
"Tahun depan jalan masuk akan ditingkatkan supaya mobil mudah masuk. Sungai akan dinormalisasi dan dibangun gazebo supaya bisa untuk bersantai. Ini kita jadikan destinasi wisata. Bisa diakses lewat sungai maupun jalan darat," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Rabu.
Halikinnor sengaja datang ke lokasi yang terkenal penghasil buah, khususnya durian itu untuk melihat langsung kondisi di lapangan. Hal itu untuk memudahkan pemetaan dalam perencanaan pengembangan kawasan itu menjadi agrowisata.
Turut mendampingi Sekretaris Daerah Fajrurrahman, Kepala Dinas Pertanian Sepnita, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Permukiman Machmoer dan pejabat lainnya.
Rombongan disambut perwakilan petani yaitu Dadang Siswanto dan Mustofa. Rombongan disuguhi berbagai jenis durian khas kawasan Petak Baduruh yang sudah terkenal lezat rasanya, seperti durian kenceng dan lainnya.
Halikinnor mengapresiasi langkah petani di daerah itu yang mampu mengoptimalkan lahan menjadi produktif. Bahkan dengan buah yang dihasilkan, kini mampu memberi tambahan pendapatan bagi masyarakat setempat.
"Potensi sektor pertanian masih sangat besar, makanya kami sangat serius mendukung, diantaranya melalui pengadaan alat berat untuk memudahkan petani. Kini pertanian di sini juga akan kita kembangkan menjadi destinasi wisata sehingga diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan daerah," harap Halikinnor.
Baca juga: Penonton bioskop di Sampit belum ramai karena terkendala aturan vaksinasi
Sementara itu Dadang menjelaskan, Kelurahan Tanah Mas merupakan pemasok buah ke Sampit. Selain durian, banyak buah lain yang dihasilkan seperti cempedak, jeruk, nanas dan lainnya.
Pengelolaan pertanian di wilayah itu masih menggunakan cara tradisional. Oleh karena itu petani setempat sangat berharap pemerintah daerah membantu teknologi pertanian agar hasilnya lebih maksimal.
Sebagian tanah ditanami beragam jenis durian dengan jumlah mencapai ribuan pohon. Setiap pohon diperkirakan menghasilkan sekitar 50 buah durian setiap kali panen. Pemasarannya diklaim sudah menembus Sumatera dan Jakarta.
Dadang yang juga anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur menyebut, tidak kurang dari 30 hektare lahan petani setempat yang siap diintegrasikan pengelolaannya untuk mendukung wacana pengembangan kawasan itu menjadi agrowisata buah.
"Kami harap jalan dan fasilitas pendukung lainnya bisa dibantu pemerintah. Kami berharap janji pengadaan alat berat bisa segera dipenuhi untuk memudahkan pekerjaan petani," demikian Dadang Siswanto.
Baca juga: DPRD Kotim minta RSUD Murjani segera tambah mesin cuci darah