Pemkab Bartim 'restocking' ikan betok dan kelabau

id Pemkab bartim, barito timur, tamiang layang, restocking ikan, dinas perikanan bartim, benih ikan, sungai serapat, sungai sirau, kalteng

Pemkab Bartim 'restocking' ikan betok dan kelabau

Pelepasan benih ikan betok dan kelabau di Sungai Serapat, Desa Serapat Kecamatan Dusun Timur, Jumat (8/10). (ANTARA/HO-Diskominfosantik Bartim)

Tamiang Layang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah melalui Dinas Perikanan dan Peternakan berupaya menambah populasi keragaman jenis ikan di wilayah setempat.



“Caranya dengan melaksanakan program 'restocking' di daerah yang dinilai krisis ikan tangkapan,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Barito Timur, Mishael di Tamiang Layang, Sabtu.



Menurutnya, restocking atau pelepasan benih yang dilakukan yakni 45 ekor ribu benih ikan betok dan 15 ekor ribu benih ikan kelabau. Sebanyak 40 ribu ekor ikan betok dilepas di Sungai Sarapat dan 5 ribu ekor dilepas di Sungai Sirau. Sedangkan 15 ribu ekor ikan kelabau dilepas semuanya di Sungai Serapat.



Restocking kedua jenis ikan tersebut, kata dia, diharapkan dapat meningkatkan populasi dan keragaman jenis ikan di Sungai Serapat dan Sungai Sirau.



Selain itu, restocking bertujuan selain menambah stok ikan agar dapat dipanen sebagai ikan konsumsi bagi masyarakat, serta bertujuan mengembalikan fungsi dan peran perairan umum sebagai ekosistem akuatik yang seimbang.



Ditambahkannya, restocking juga merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Barito Timur sebagai wujud untuk memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat yang berkaitan dengan penanganan stunting secara berkelanjutan.



“Program restocking kami laksanakan sebagai upaya penambahan stok ikan tangkapan untuk ditaburkan di perairan umum karena dinilai telah mengalami krisis akibat padat tangkapan atau tingkat pemanfaatanya berlebihan,” kata Mishael.



Restocking akan kembali dilaksanakan jika didapati ada daerah sungai yang dinilai krisis ikan tangkapan. Namun sebelum itu, dilakukan pengkajian jenis ikan air tawar yang cocok di air tersebut.



Masyarakat Barito Timur diimbau tidak melakukan penangkapan ikan dengan cara ilegal seperti menggunakan racun atau sejenisnya dan listrik, karena merusak habitat akuatik.