Jakarta (ANTARA) - Psikolog anak dan remaja dari Universitas Indonesia, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, Psikolog.,mengatakan tak perlu persiapan khusus saat orang tua ingin membangun kedekatan secara emosional dengan memanfaatkan waktu untuk fokus pada anak-anak mereka atau bonding time.
“Bonding time tidak harus perlu persiapan khusus, perlu mainan khusus. Bisa kapan saja tergantung tersedianya waktu orang tua, jadi tetap harus diusahakan waktu setiap hari paling tidak 10-15 menit,” ujar dia dalam peluncuran Cussons Bintang Kecil 2021 (CBK 2021) secara daring, Minggu.
Kegiatan yang bisa dilakukan selama bonding time pun beragam, mulai dari yang biasa dilakukan sehari-hari seperti makan bersama. Saat di meja makan, anggota keluarga melepaskan sejenak aktivitas memainkan gawai mereka, dan mencoba mengobrol sekedar bertanya kegiatan hingga saling bercanda.
Aktivitas mendongeng sebelum tidur, menonton, berolahraga dan berjemur bersama juga bisa menjadi pilihan bonding time termasuk di masa pandemi COVID-19 saat ini.
“Bisa juga aktivitas mendongeng sebelum tidur, itu salah satu kegiatan yang bonding-nya dapat banget, ada interaksi, kedekatan fisik,” tutur Vera.
Khusus untuk anak yang masih usia bermain, menurut dia, cara termudah membangun bondingyakni bermain bersamanya. Cobalah duduk bersama anak lalu nikmati permainan bersamanya.
Apabila orang tua memiliki bayi, mereka bisa melakukan pijat bayi demi memberikan sentuhan fisik sembari bernyanyi. Di sisi lain, sang buah hati bisa sembari melihat ekspresi dan wajah bunda atau orang tuanya sehingga terjalin rasa hangat dan sayang pada momen itu.
Bonding time memiliki sederet manfaat khususnya bagi anak, salah satunya membuat mereka merasa diterima, disayangi, dihargai dan dihargai kehadirannya sehingga menjadi lebih percaya diri.
Vera mengatakan, adanya interaksi antara orang tua dana anak memungkinkan komunikasi jadi lebih terasah. Anak bisa belajar cara mengungkapkan pendapat dan perasaannya pada orang tua karena ada kedekatan yang terjadi dan dia merasa nyaman dengan dirinya.
“Kalau dikaitkan dengan kreativitas, ketika anak diharapkan untuk kreatif pertama dia harus merasakan keleluasaan untuk berekspresi, adanya kebebasan untuk menunjukkan siapa dirinya. Anak bisa sampai ke situ kalau dia merasa nyaman dengan dirinya, merasa dia diterima apa adanya, dihargai, disayang. Itu bisa didapatkan dari mana? Dari bonding time tadi,” demikian kata dia.
Berita Terkait
Super Junior akan luncurkan single baru bertajuk 'Show Time'
Jumat, 7 Juni 2024 14:26 Wib
Indonesia gelar perdana LALIGA Extra Time
Kamis, 16 Mei 2024 8:42 Wib
Cegah terjadinya 'otak popcorn' dengan kurangi waktu menatap layar
Minggu, 31 Maret 2024 16:58 Wib
Psikolog sebut banyak 'quality time' dengan anak berdampak hingga dewasa
Kamis, 1 Februari 2024 15:12 Wib
Anak yang tidak mendapat waktu berkualitas akan sulit capai tugas perkembangan
Kamis, 1 Februari 2024 12:04 Wib
Taylor Swift dinobatkan sebagai Person of The Year versi majalah Time
Kamis, 7 Desember 2023 15:24 Wib
Trailer 'The Wheel of Time' musim kedua resmi diluncurkan
Kamis, 20 Juli 2023 10:42 Wib
Fitur lirik "real-time" dari YouTube Music di Android
Sabtu, 8 April 2023 11:31 Wib