ASN belum divaksin dilarang ke kantor

id Wali Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, Riza Falepi ,asn,ASN belum divaksin dilarang ke kantor

ASN belum divaksin dilarang ke kantor

Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi saat menjadi pembina apel siaga dalam rangka penanganan COVID-19 di halaman Balai Kota, Senin (11/10). (Antarasumbar/HO-Pemkot Payakumbuh)

Payakumbuh (ANTARA) - Wali Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, Riza Falepi menegaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) yang belum divaksinasi COVID-19 tanpa alasan yang jelas tidak boleh datang ke kantor untuk bekerja.

"Saya tegaskan saja di sini bagi ASN yang belum divaksin tak boleh ngantor, dan guru yang tidak mau divaksin juga takkan diberi jam mengajar, kecuali mereka yang direkomendasikan dokter untuk tidak divaksin," kata Riza saat menjadi pembina apel siaga dalam rangka penanganan COVID-19 di halaman Balai Kota Payakumbuh, Senin.

Baca juga: Penghentian kasus pemerkosaan anak oleh oknum ASN dipertanyakan

Ia mengatakan bahwa hal ini sejalan dengan target dari Pemerintah Kota (Pemkot) Payakumbuh untuk dapat mencapai 60 persen warga yang divaksinasi pada Oktober 2021.

"Kita ada target 80 persen warga Payakumbuh divaksin, setidaknya pada bulan ini kita bisa mencapai 60 persen, makin cepat tercapai, maka makin cepat kita raih 'herd immunity'," ungkapnya.

Baca juga: Airlangga: Anak muda jangan hanya berpikir jadi ASN

Apel tersebut tampak diikuti oleh Sekretaris Daerah Rida Ananda, Kakankemenag Ramza Husmen, Asisten Setdako, pimpinan dan perwakilan ASN seluruh OPD, camat, lurah, serta ASN instansi vertikal Kantor Kemenag.

Seperti halnya persoalan lainnya di Kota Payakumbuh, penanganan COVID-19 merupakan persoalan semua orang, bukan hanya pemkot sendiri.

"Sudah lebih dari satu tahun kita melawan COVID-19 ini, mulai dari mengimbau dan mengajak orang untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, hingga sekarang ditambah dengan menyukseskan vaksinasi," katanya.

Baca juga: ASN dimarahi Mensos, Teras sampaikan rasa prihatin ke KemenPAN-RB

Ia mengatakan lika-liku vaksinasi harus dilalui dengan segala serangan negatif dari hoaks yang menyebar di tengah masyarakat.

Bahkan, dulu banyak guru menolak dan sekarang berangsur-angsur mau ikut vaksinasi. Belum lagi dengan rentetan masalah akibat pandemi banyak seperti masalah ekonomi.

"Tak hanya orang tua saja, saya juga khawatir dengan anak-anak, karena belajar secara daring saja tak bisa mencerdaskan mereka. Bukannya tak ada kemajuan dalam pembelajaran, tapi maaf bukannya peran guru bukan dinafikan di sini. Tapi mari sama-sama kita ukur bagaimana progres pendidikan dibandingkan pembelajaran sekolah tatap muka," ungkapnya.

Baca juga: Kasus ASN perempuan gugat cerai suami meningkat di lingkungan Pemkot Padang

Baca juga: MK batalkan pengalihan hak pensiunan ASN/TNI/POLRI ke BPJS Ketenagakerjaan

Baca juga: Gali potensi ASN lewat 'assessment center'