Jenewa (ANTARA) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat memperingatkan negara-negara untuk tidak terburu-buru menerapkan pembatasan perjalanan setelah varian baru virus corona B11529 ditemukan.
WHO mengatakan bahwa mereka harus mengambil "pendekatan berbasis risiko dan sains".
"Pada titik ini, pembatasan perjalanan harus dilakukan hati-hati," kata juru bicara WHO Christian Lindmeier pada konferensi pers PBB di Jenewa. "WHO mengimbau agar negara-negara tetap menerapkan pendekatan berbasis risiko dan sains ketika menerapkan langkah-langkah pembatasan perjalanan."
WHO pada Jumat menggelar pertemuan para ahli untuk mengevaluasi status varian baru tersebut dan akan membagikan pedoman lebih lanjut tentang tindakan yang dapat diambil negara-negara, kata dia.
Diperlukan waktu berminggu-minggu untuk memahami dampak varian baru tersebut, katanya menambahkan.
Para peneliti, kata Lindmeier, sedang bekerja untuk menentukan seberapa cepat penularannya dan bagaimana varian itu akan memengaruhi pengobatan dan vaksin COVID-19.
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Berita Terkait
Pekerjaan ojek 'online' dinilai jadi incaran pendatang baru di Jakarta
Kamis, 18 April 2024 11:54 Wib
Yook Sungjae BTOB akan kembali dengan album baru
Kamis, 18 April 2024 9:09 Wib
Terhambat DPA, pembangunan di Barut baru bisa berjalan di triwulan II
Rabu, 17 April 2024 7:24 Wib
Elon Musk akan pungut biaya dari pengguna baru X
Selasa, 16 April 2024 8:26 Wib
Yamaha Gear 125 hadir dengan warna baru
Senin, 15 April 2024 18:36 Wib
'Fallout 4' berikan pembaruan besar-besaran dan rilis di konsol baru
Jumat, 12 April 2024 18:36 Wib
Spotify naikkan harga tahun ini dan kenalkan rencana baru
Kamis, 4 April 2024 14:09 Wib
Disdik Palangka Raya: Sekolah baru difungsikan pada 2024
Kamis, 4 April 2024 10:28 Wib