Pemkab Sukamara berharap bantuan rehabilitasi mangrove berkelanjutan

id Pemkab Sukamara berharap bantuan rehabilitasi mangrove berkelanjutan, Kalteng, Sukamara, Bupati sukamara, windu subagio

Pemkab Sukamara berharap bantuan rehabilitasi mangrove berkelanjutan

Bupati Sukamara Windu Subagio ikut menanam perdana percepatan rehabilitasi mangrove tahun 2021 di Desa Sei Pasir, Kamis (11/11/2021). ANTARA/HO-Pemkab Sukamara

Sukamara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah berharap bantuan rehabilitasi mangrove untuk daerah itu bisa berkelanjutan agar semakin banyak areal kritis yang bisa direhabilitasi.

"Berdasarkan data tahun 2018, potensi luasan mangrove yang kritis  di Kabupaten Sukamara sekitar 1.400-an hektare. Oleh karena itu, kami berharap masih bisa mendapatkan kegiatan rehabilitasi, baik melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN) ataupun program reguler rehabilitasi hutan dan lahan," harap Bupati Sukamara Windu Subagio di Sukamara.

Tahun ini Sukamara mendapat bantuan rehabilitasi mangrove. Penanaman perdana percepatan rehabilitasi mangrove tahun 2021 sudah dilakukan Kamis (11/11) lalu di Desa Sei Pasir.

Windu Subagio mengaju bersyukur karena tahun ini Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah pusat melalui BPDASHL Kahayan sebagai pelaksana, masih memberikan kepercayaan untuk Kabupaten Sukamara melalui kegiatan penanaman mangrove seluas 100 hektare di Desa Sungai Pasir.

Ini menjadi kebahagiaan bagi pemerintah daerah karena upaya merehabilitasi mangrove kritis kembali bisa dilakukan. Dia berharap dukungan seperti ini terus berlanjut karena masih sangat dibutuhkan.

Tahun 2020 lalu Kabupaten Sukamara sudah mendapatkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bidang lingkungan hidup melalui kegiatan penanaman mangrove dengan total luasan 510 hektare, yang tersebar di tujuh desa dan satu kelurahan di Kecamatan Pantai Lunci dan Kecamatan Jelai.

Hasil monitoring dan evaluasi pada awal Maret 2021 yang lalu, menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan program PEN tahun 2020  tersebut mencapai sekitar 77 persen. Angka ini cukup tinggi meski diharapkan lebih tinggi lagi.

Baca juga: DLH Sukamara ajak masyarakat kelola sampah

Hambatan yang dihadapi adalah adanya serangan hama tanaman berupa kepiting, tritip, ulat daun dan gelombang besar. Hal itu membuat sebagian mangrove yang ditanam tidak mampu bertahan.

Windu Subagio menambahkan, harapan terbesar pemerintah daerah adalah program pemulihan ekonomi nasional akan bermanfaat secara ekonomi bagi masyarakat. Selain itu, diharapkan juga berdampak positif bagi kelestarian lingkungan melalui pemulihan habitat mangrove. 

Dampak ekonomi bagi masyarakat akibat pandemi ini tidak serta merta langsung hilang. Program pemulihan ekonomi nasional yang diawali dari tahun 2020, tetap terus dilanjutkan untuk mengurangi dampak ekonomi tersebut. 

"Mudah-mudahan pandemi COVID-19 ini segera berakhir dan ekonomi kembali pulih sehingga terwujud masyarakat Kabupaten Sukamara yang Setara, yakni sejahtera, maju dan bermartabat," demikian Windu Subagio.

Baca juga: Pemkab Sukamara serius kembangkan udang vaname