Penggunaan PeduliLindungi di Jawa-Bali turun signifikan

id Luhut Binsar Pandjaitan,Menko Luhut,PeduliLindungi,Aplikasi PeduliLindungi ,Natal dan Tahun Baru

Penggunaan PeduliLindungi di Jawa-Bali turun signifikan

Ilustrasi - Pengunjung membuka aplikasi PeduliLindungi untuk memindai QR Code saat mengunjungi kawasan The Nusa Dua, Badung, Bali. (ANTARA/Naufal Fikri Yusuf)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan terjadi penurunan penggunaan PeduliLindungi yang cukup signifikan di Jawa Bali.

"Minggu ini terdapat 74 persen kabupaten/kota di Jawa Bali mengalami tren penurunan penggunaan check in PeduliLindungi dibandingkan minggu lalu," kata Menko Luhut Pandjaitan dalam konferensi pers daring di Jakarta, Senin.

Tidak hanya itu, menjelang Natal dan Tahun Baru ini, tren mingguan check in PeduliLindungi di sektor transportasi, pusat perbelanjaan, dan rekreasi, mengalami tren penurunan.

Baca juga: PPKM Jawa-Bali diperpanjang hingga 3 Januari 2022

Oleh karena itu Menko Luhut meminta jajaran pemerintah daerah (pemda) untuk melakukan penegakan hukum yang lebih masif soal penggunaan PeduliLindungi

"Saya meminta kepada pemerintah daerah dan para pemangku kebijakan untuk melakukan enforcement yang lebih masif terkait PeduliLindungi di ketiga sektor tersebut untuk memastikan mereka yang beraktivitas di publik adalah orang yang sehat," kata Menko Luhut Pandjaitan.

Menko Luhut juga terus mengingatkan masyarakat agar tetap mawas diri dan waspada di tengah euforia masa Natal dan Tahun Baru yang akan datang.

Baca juga: Luhut: PPKM level 3 tak diterapkan secara merata

"Saya terus mengimbau masyarakat untuk terus mengingat dan mawas diri bahwa pandemi COVID-19 ini belum usai. Kita tidak pernah tahu bahwa hanya karena kesalahan kecil kita akhirnya kita harus mengulang masa kelam seperti beberapa bulan lalu," imbuhnya.

Menko Luhut juga meminta masyarakat untuk tidak perlu berjumawa dan berpuas diri akan kondisi yang terjadi saat ini. Pasalnya, tidak ada yang tahu apa yang akan menimpa ke depan yang diakibatkan karena kelengahan dan kelalaian.

"Rasanya saya tidak jenuh-jenuh untuk mengingatkan seluruh masyarakat agar terus taat dan mematuhi protokol kesehatan. Kelalaian dan kecerobohan sekecil apapun yang timbul nyatanya akan mengulang pengalaman kelam di masa lalu," ujar Menko Luhut.

Baca juga: Luhut sebut industri kesehatan jadi prioritas investasi di tengah pandemi

Baca juga: Mulai 2022, vaksinasi 'booster' akan berjalan di Tanah Air

Baca juga: Empat poin utama kebijakan pemeritah terkait varian baru Omicron