Penerbitan SBSN untuk proyek di Kaltim capai Rp6,48 triliun
Balikpapan (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan penerbitan surat berharga syariah negara (SBSN) untuk berbagai proyek di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) telah mencapai Rp6,48 triliun sejak 2014 sampai 2022.
"Untuk SBSN yang diterbitkan pada 2021 kemarin sebanyak Rp1,1 triliun dan pada 2022 sebesar Rp961 miliar," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Penandatanganan Prasasti Penanda Aset SBSN di Balikpapan, Kaltim, Rabu.
Baca juga: Pemanfaatan insentif pajak di 2021 capai Rp68,32 triliun
Ia menjelaskan proyek-proyek yang dibiayai oleh SBSN yakni salah satunya termasuk pembangunan kampus, madrasah, proyek infrastruktur seperti bandar udara, hingga kompleks prajurit kepolisian maupun TNI.
Adapun proyek prioritas yang dibiayai oleh instrumen SBSN di Kaltim mayoritas dikelola oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yaitu sebesar 83,34 persen.
Baca juga: Sri Mulyani kaji perpanjangan insentif PPnBM otomotif 2022
Hal tersebut karena memang sebagian besar proyek yang dibiayai SBSN ditujukan untuk mendukung pembangunan ibu kota negara baru, seperti jalan dan jembatan yang ada di bawah Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR hingga Sumber Daya Air.
Kemudian, Sri Mulyani melanjutkan bahwa sebanyak 15,13 persen atau sisa proyek yang dibiayai instrumen SBSN di Kaltim terdapat di berbagai sektor lainnya.
Baca juga: Sri Mulyani ciptakan tradisi baru, penerima PMN wajib teken KPI
"Ada sektor transportasi, pendidikan, kampus, madrasah, bahkan untuk pertahanan keamanan," tuturnya.
Bendahara Negara tersebut pun berharap agar seluruh proyek yang dibiayai SBSN pada 2021 bisa segera rampung. Namun, jika belum selesai bisa diluncurkan ke tahun yang akan datang sehingga seluruh proyek bisa diselesaikan.
Untuk itu, dirinya pun berterima kasih kepada pelaksana proyek yang menggunakan SBSN dalam pembiayaan proyeknya dan menjaga seluruh aset negara yang merupakan milik seluruh masyarakat Indonesia.
Baca juga: COVID beri pelajaran luar biasa untuk pemerintahan, kata Sri Mulyani
Baca juga: Menkeu : Penerimaan pajak 2021 lampaui target
Baca juga: Negara yang dipimpin wanita cenderung lebih baik saat pandemi
Baca juga: Sri Mulyani: Optimalisasi aset bisa berikan manfaat sosial
"Untuk SBSN yang diterbitkan pada 2021 kemarin sebanyak Rp1,1 triliun dan pada 2022 sebesar Rp961 miliar," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Penandatanganan Prasasti Penanda Aset SBSN di Balikpapan, Kaltim, Rabu.
Baca juga: Pemanfaatan insentif pajak di 2021 capai Rp68,32 triliun
Ia menjelaskan proyek-proyek yang dibiayai oleh SBSN yakni salah satunya termasuk pembangunan kampus, madrasah, proyek infrastruktur seperti bandar udara, hingga kompleks prajurit kepolisian maupun TNI.
Adapun proyek prioritas yang dibiayai oleh instrumen SBSN di Kaltim mayoritas dikelola oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yaitu sebesar 83,34 persen.
Baca juga: Sri Mulyani kaji perpanjangan insentif PPnBM otomotif 2022
Hal tersebut karena memang sebagian besar proyek yang dibiayai SBSN ditujukan untuk mendukung pembangunan ibu kota negara baru, seperti jalan dan jembatan yang ada di bawah Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR hingga Sumber Daya Air.
Kemudian, Sri Mulyani melanjutkan bahwa sebanyak 15,13 persen atau sisa proyek yang dibiayai instrumen SBSN di Kaltim terdapat di berbagai sektor lainnya.
Baca juga: Sri Mulyani ciptakan tradisi baru, penerima PMN wajib teken KPI
"Ada sektor transportasi, pendidikan, kampus, madrasah, bahkan untuk pertahanan keamanan," tuturnya.
Bendahara Negara tersebut pun berharap agar seluruh proyek yang dibiayai SBSN pada 2021 bisa segera rampung. Namun, jika belum selesai bisa diluncurkan ke tahun yang akan datang sehingga seluruh proyek bisa diselesaikan.
Untuk itu, dirinya pun berterima kasih kepada pelaksana proyek yang menggunakan SBSN dalam pembiayaan proyeknya dan menjaga seluruh aset negara yang merupakan milik seluruh masyarakat Indonesia.
Baca juga: COVID beri pelajaran luar biasa untuk pemerintahan, kata Sri Mulyani
Baca juga: Menkeu : Penerimaan pajak 2021 lampaui target
Baca juga: Negara yang dipimpin wanita cenderung lebih baik saat pandemi
Baca juga: Sri Mulyani: Optimalisasi aset bisa berikan manfaat sosial