Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendorong pengembangan mobil listrik oleh lembaga pendidikan, baik sekolah menengah kejuruan (SMK) maupun perguruan tinggi.
"Saya akan berupaya untuk menghubungkan gagasan-gagasan yang ada di SMK ataupun perguruan tinggi dengan pihak terlibat, termasuk dunia industri. Mudah-mudahan ini bisa memotivasi dan mendorong SMK untuk ambil bagian dalam program jangka panjang transportasi listrik,” ujarnya, saat memberikan arahan pada Diskusi antarKepala SMK Muhammadiyah dengan perwakilan Perguruan Tinggi Muhammadiyah secara daring di Jakarta, Sabtu.
Muhadjir mengatakan dunia industri dan otomotif di Tanah Air akan terus mengalami perkembangan. Salah satu yang menjadi program jangka panjang pemerintah dalam dunia industri dan otomotif adalah dengan mengembangkan mobil listrik.
Pada kesempatan diskusi yang diadakan Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah itu, para Kepala SMK Muhammadiyah dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah menyatakan komitmen untuk dapat turut mendukung program jangka panjang pemerintah dalam mengembangkan transportasi listrik di Indonesia.
Menyambut baik komitmen tersebut, Menko PMK langsung meminta data konkret dari jumlah SMK dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang nantinya bakal terlibat dalam pengembangan mobil listrik di lembaga pendidikan. Ia pun mengimbau agar SMK maupun perguruan tinggi dapat menyesuaikan program studi dengan bidang keahlian yang dibutuhkan.
“Saya memang bukan ahli di bidang ini, tapi mengikuti perkembangan di kabinet sepertinya Indonesia akan mengambil dominasi untuk transportasi listrik ini karena sebagian besar bahan yang dibutuhkan kita punya,” ujarnya.
Muhadjir tak memungkiri bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk bisa masuk ke dalam pasar industri otomotif apalagi transportasi listrik. Hingga saat ini, dominasi Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) masih sulit untuk ditaklukkan.
“Itu juga yang menjadi salah satu kendala mobil SMK. Ekosistem otomotif di kita memang belum sepenuhnya mendukung,” katanya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berharap lembaga pendidikan seperti yang berada di bawah Perserikatan Muhammadiyah bisa terus mengembangkan potensi yang ada. Adapun pemanfaatan hasil pengembangan itu bisa dimulai dari lingkungan internal perserikatan.
“Nantinya, kalau kita sudah berhasil mengembangkan mobil listrik, untuk eksplorasi pasar itu bisa dimulai dari lingkungan perserikatan. Kalau di dalam perserikatan berhasil, saya yakin ke depan akan meluas meskipun ini memang perlu jangka panjang,” katanya.
Berita Terkait
Terapkan Prokes saat liburan Natal
Senin, 18 Desember 2023 16:31 Wib
Penanganan stunting di Indonesia baru 18 persen
Rabu, 6 Desember 2023 18:47 Wib
Wacana larang pergi haji lebih dari satu kali
Jumat, 25 Agustus 2023 15:22 Wib
Indonesia lengkapi persyaratan usulan WBTB Reog Ponorogo dari UNESCO
Kamis, 24 Agustus 2023 20:07 Wib
Jokowi tunjuk Mahfud MD-Muhadjir Effendy sebagai Ketua Gugus Tugas TPPO
Jumat, 11 Agustus 2023 23:16 Wib
Hanya makan umbi-umbian busuk, enam warga Puncak Papua meninggal kelaparan
Rabu, 9 Agustus 2023 20:28 Wib
Menko PMK: Kecurangan PPDB zonasi bukan kesalahan sistemnya
Sabtu, 22 Juli 2023 21:47 Wib
Indonesia jadi negara kuat bila persoalan stunting teratasi
Senin, 10 Juli 2023 14:33 Wib