Warga lingkar Mandalika diajak pilah sampah jadi emas

id Warga lingkar Mandalika ,sampah jadi emas,BUMN,Warga lingkar Mandalika diajak pilah sampah jadi emas,Relawan BUMN

Warga lingkar Mandalika diajak pilah sampah jadi emas

Relawan BUMN saat pilah sampah di Bank Sampah Desa Kuta Lombok Tengah, NTB (ANTARA/Akhyar)

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Sejumlah perusahaan di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkolaborasi dan mendirikan bank sampah untuk mengajak warga lingkar Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, memilah dan mengumpulkan sampah yang bisa dijadikan emas.

"Warga di enam desa penyangga ini, khususnya, bisa menabung dengan sampah yang telah dipilah ke bank sampah. Setelah itu mereka bisa mengambil emas, setelah tabungan sampah mereka cukup," kata Kepala Divisi Corporate Social Responsibility Pegadaian Rully Yusuf di Praya, Lombok Tengah, Sabtu.

Kegiatan Bakti BUMN untuk Indonesia di Mandalika itu dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Tohir secara virtual, melalui siaran langsung Instagram.

"Program Bakti BUMN merupakan employee
volunteering yang bertujuan untuk meningkatkan jiwa kepedulian pegawai BUMN
terhadap masyarakat dan lingkungan melalui keterlibatan aktif sebagai relawan dalam
pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di masing-masing BUMN maupun lintas BUMN," katanya.

Para relawan, ujar dia, dapat membantu meningkatkan pemahaman warga sekitar akan pengelolaan sampah yang baik, sehingga bisa menekan kebiasaan membuang sampah sembarangan serta sekaligus mendapatkan manfaat lebih dari kegiatan memilah sampah di Bank Sampah Putri Nyale.

Untuk itulah, katanya,sosialisasi yang  dilakukan, dimulai dari penanaman nilai, kebiasaan dan aturan dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan menggunakan prinsip reduce, reuse, recycle (3R), terutama dalam mengelola sampah rumah tangga.

"Kehadiran bank sampah diharapkan dapat
mendukung minat masyarakat dalam memilah sampah di rumah untuk kemudian dikelola di bank," katanya.

Koordinator Bidang TJSL Kementerian BUMN Teddy Purnama mengatakan bank sampah ini merupakan salah satu tempat pemilihan sampah terpadu, guna menjawab persoalan sampah di objek wisata Mandalika. Selain itu, program ini merupakan bentuk komitmen kepedulian BUMN terhadap lingkungan di Mandalika khususnya, maupun di objek wisata lainnya.

"Ini untuk mengedukasi masyarakat supaya peduli sampah dan mendorong pertumbuhan ekonomi UMKM, karena sampah juga memiliki nilai ekonomi yang cukup menjanjikan ketika dikelola dengan maksimal," katanya.

Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru menyampaikan program Bakti BUMN di Mandalika Lombok selaras dengan komitmen Jasa Marga untuk berkontribusi pada kehidupan masyarakat melalui program Creating Shared Value (CSV), yaitu menciptakan manfaat bersama dan pada saat yang sama juga memastikan keberlanjutan bisnis perusahaan.

“Di tahun ini, manfaat dari program CSV semakin lengkap dengan kehadiran para relawan terpilih dalam program Bakti BUMN. Di sini mereka akan mendengarkan berbagai masukan dari masyarakat dan perangkat desa serta sekaligus menjadi agen perubahan BUMN sehingga dapat mempengaruhi warga sekitar. Ini juga merupakan wujud nyata kami dalam mendukung pelaksanaan program TJSL ke arah yang lebih baik, sesuai panduan ISO 26000 dan tercapainya SDGs,” katanya.

Program Bakti BUMN di Mandalika Lombok merupakan program perdana yang membuka rangkaian proyek percontohan Program Bakti BUMN yang diselenggarakan di tiga dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas: Mandalika, Sumba dan Danau Toba.

Sepuluh relawan terpilih dalam Program Bakti BUMN di Mandalika Lombok itu, terdiri atas sejumlah karyawan BUMN yang tersebar di seluruh Indonesia, di antaranya PT Pelabuhan Indonesia (Persero), PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero), PT Kimia Farma Tbk, PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero), PT Hutama Karya (Persero), PT Perkebunan Nusantara X, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Angkasa Pura II dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.