Sekolah swasta di Kotim juga perlu perhatian
Sampit (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mendorong pemerintah turut memperhatikan sekolah swasta karena keberadaannya juga sangat membantu dunia pendidikan di daerah ini.
"Sekolah swasta juga banyak berperan dalam dunia pendidikan di daerah kita. Pemerintah sangat terbantu karena sekolah-sekolah negeri juga ada aturan batasan dalam jumlah muridnya," kata Ketua DPRD Kotawaringin Timur Rinie di Sampit, Senin.
Lembaga pendidikan swasta cukup banyak di Kotawaringin Timur, mulai tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga perguruan tinggi. Kualitasnya juga mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain.
Tidak dipungkiri, tidak sedikit sekolah swasta yang keberadaannya memprihatinkan karena terbatasnya biaya. Sekolah swasta umumnya hanya mengandalkan kemampuan pihak yayasan serta bantuan donatur, termasuk orangtua murid.
Untuk itulah Rinie berharap pemerintah memberi perhatian terhadap kelangsungan sekolah-sekolah swasta. Bantuan dari pemerintah diharapkan bisa membuat sekolah swasta tetap bertahan dan berkembang sehingga mampu mandiri dan terus meningkatkan kualitas.
"Kami mengapresiasi selama ini pemerintah membantu sekolah swasta, tapi tentu kami berharap bantuan tersebut ditingkatkan karena masih banyak sekolah swasta yang memerlukan bantuan," ucap Rinie.
Baca juga: DPRD Kotim setujui Raperda Pengembangan Produk Unggulan Daerah
Menurutnya, perlu pendataan seluruh sekolah swasta yang ada di daerah ini. Selanjutnya, pemerintah daerah bisa menentukan sekolah swasta mana yang sangat mendesak untuk dibantu agar sekolah tersebut tidak sampai tutup.
Perhatian juga diharapkan datang dari perusahaan-perusahaan besar yang ada di daerah ini. Program CSR (corporate social responsibility) atau tanggung jawab sosial perusahaan bisa diarahkan untuk membantu sekolah-sekolah swasta.
Ada 58 perusahaan besar perkebunan kelapa sawit ditambah perusahaan lain di bidang pertambangan, kehutanan, perbankan dan lainnya. Jika perusahaan turut membantu, Rinie yakin sekolah swasta juga akan bisa lebih maju.
"Bantuan tersebut tidak hanya dari sisi bangunan fisik serta fasilitas, tetapi juga dalam hal kesejahteraan guru. Misalnya perusahaan membantu dengan menempatkan guru yang gajinya ditanggung perusahaan. Atau bisa pula dengan membantu subsidi gaji guru di sekolah-sekolah swasta," demikian Rinie.
Baca juga: Pemkab Kotim diminta siapkan insentif pengembangan produk unggulan daerah
Baca juga: DPRD Kotim dukung peningkatan pelatihan keterampilan kerja percepat pemulihan ekonomi
Baca juga: Legislator Kotim khawatirkan nasib nelayan di tengah ancaman banjir rob
"Sekolah swasta juga banyak berperan dalam dunia pendidikan di daerah kita. Pemerintah sangat terbantu karena sekolah-sekolah negeri juga ada aturan batasan dalam jumlah muridnya," kata Ketua DPRD Kotawaringin Timur Rinie di Sampit, Senin.
Lembaga pendidikan swasta cukup banyak di Kotawaringin Timur, mulai tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga perguruan tinggi. Kualitasnya juga mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain.
Tidak dipungkiri, tidak sedikit sekolah swasta yang keberadaannya memprihatinkan karena terbatasnya biaya. Sekolah swasta umumnya hanya mengandalkan kemampuan pihak yayasan serta bantuan donatur, termasuk orangtua murid.
Untuk itulah Rinie berharap pemerintah memberi perhatian terhadap kelangsungan sekolah-sekolah swasta. Bantuan dari pemerintah diharapkan bisa membuat sekolah swasta tetap bertahan dan berkembang sehingga mampu mandiri dan terus meningkatkan kualitas.
"Kami mengapresiasi selama ini pemerintah membantu sekolah swasta, tapi tentu kami berharap bantuan tersebut ditingkatkan karena masih banyak sekolah swasta yang memerlukan bantuan," ucap Rinie.
Baca juga: DPRD Kotim setujui Raperda Pengembangan Produk Unggulan Daerah
Menurutnya, perlu pendataan seluruh sekolah swasta yang ada di daerah ini. Selanjutnya, pemerintah daerah bisa menentukan sekolah swasta mana yang sangat mendesak untuk dibantu agar sekolah tersebut tidak sampai tutup.
Perhatian juga diharapkan datang dari perusahaan-perusahaan besar yang ada di daerah ini. Program CSR (corporate social responsibility) atau tanggung jawab sosial perusahaan bisa diarahkan untuk membantu sekolah-sekolah swasta.
Ada 58 perusahaan besar perkebunan kelapa sawit ditambah perusahaan lain di bidang pertambangan, kehutanan, perbankan dan lainnya. Jika perusahaan turut membantu, Rinie yakin sekolah swasta juga akan bisa lebih maju.
"Bantuan tersebut tidak hanya dari sisi bangunan fisik serta fasilitas, tetapi juga dalam hal kesejahteraan guru. Misalnya perusahaan membantu dengan menempatkan guru yang gajinya ditanggung perusahaan. Atau bisa pula dengan membantu subsidi gaji guru di sekolah-sekolah swasta," demikian Rinie.
Baca juga: Pemkab Kotim diminta siapkan insentif pengembangan produk unggulan daerah
Baca juga: DPRD Kotim dukung peningkatan pelatihan keterampilan kerja percepat pemulihan ekonomi
Baca juga: Legislator Kotim khawatirkan nasib nelayan di tengah ancaman banjir rob