Akibat PMK, harga sapi di Gunung Kidul turun hingga Rp6 juta per ekor

id Pasar Hewan Siyono ,PMK,Pengaruh PMK, harga hewan ternak di Gunung Kidul turun sampai Rp6 juta,Ginung Kidul,Kalteng,penyakit mulut dan kuku,harga sapi

Akibat PMK, harga sapi di Gunung Kidul turun hingga Rp6 juta per ekor

Pasar Hewan Siyono di Gunung Kidul. (ANTARA/HO-Instagram perdagangan_gunungkidul)

Gunung Kidul (ANTARA) - Harga hewan ternak di Pasar Hewan Siyono di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, turun hingga mencapai Rp6 juta per ekor untuk sapi, akibat ditemukan hewan ternak yang suspek dan positif penyakit mulut dan kuku di pasar tersebut.

Pengelola Pasar Hewan Siyono Isnaning Suindarti di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan setelah ditemukan hewan ternak suspek dan positif penyakit mulut dan kuku (PMK), harga ternak yang diperjualbelikan di Pasar Hewan Siyono ikut mengalami penurunan cukup signifikan.

"Penurunannya bisa sampai Rp6 juta per ekor untuk jenis sapi," kata Isnaning.

Ia mengatakan harga sapi ukuran besar biasanya bisa sampai Rp30 juta per ekor, sekarang pada kisaran harga Rp24 juta per ekor.

"Setelah pasar ditutup karena ada hewan ternak suspek dan positif PMK, harga sapi dan kambing turun signifikan," katanya.

Adapun ini menjadi hari pasaran kedua di Pasar Hewan Siyono setelah sempat ditutup selama dua pekan. Setelah dibuka kembali, Isnaning mengakui ada temuan sekitar belasan ternak menjadi suspek PMK.

Meski demikian, ia tetap berharap pedagang dan pembeli tidak terlalu resah. Langkah antisipasi mandiri bisa dilakukan guna mencegah meluasnya penularan.

"Yang pasti harus bisa jeli dan benar-benar bisa mengenal bagaimana ciri-ciri ternak yang terpapar PMK," katanya.

Salah satu pembeli sapi Desa Mulo, Wawan mengatakan dirinya hanya datang ke pasar untuk melihat-lihat. Menjelang Idul Adha, dirinya biasa membeli hingga tiga ekor sapi dalam sekali kunjungan.

Ia juga mengaku khawatir dengan merebaknya PMK. "Jual sapi sekarang susah, jadi saya belinya sedikit," katanya.

Selanjutnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan sebanyak 800 ribu dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) yang baru datang di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, Jumat dini hari, langsung didistribusikan ke berbagai daerah sebagai upaya percepatan penanganan wabah PMK.

"Hari ini kami dapatkan 800 ribu dosis dan mulai besok sudah bisa dilakukan delivery. Dan 3 juta dosis kami sudah yakinkan bisa sampai di Indonesia, secara bertahap tentu saja," kata Mentan Syahrul dalam keterangannya saat menerima kedatangan vaksin di Bandara Soekarno-Hatta.

Mentan berharap kedatangan vaksin bisa disambut dengan sigap melalui kerja sama yang baik oleh pemerintah daerah, crisis center, dan gugus tugas di kabupaten dan provinsi, sehingga mampu mempersiapkan penyuntikan sekaligus melakukan pengobatan secara maksimal.

"Saya berharap gugus tugas yang ada di kabupaten, crisis center yang ada di kabupaten atau provinsi, dan secara nasional sudah mempersiapkan diri untuk melakukan penyuntikan vaksin," katanya.