Harga minyak sawit mentah di Jambi turun Rp599 per kilogram

id cpo dan tbs turun di jambi

Harga minyak sawit mentah di Jambi turun Rp599 per kilogram

Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Jambi.(ANTARA/Nanang Mairiadi)

Jambi (ANTARA) - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di Jambi pada periode 24-30 Juni 2022 mengalami penurunan senilai Rp599 per kilogram dari Rp11.108 per kilogram menjadi Rp9.509 per kilogram sedangkan Tanda Buah Segar (TBS) juga turun Rp284 per kilogram dari Rp1.975 per kilogram jadi Rp1.691 per kilogram.

Sementara itu untuk harga inti sawit pada periode kali ini juga mengalami penurunan sebesar Rp808 dari Rp5.721 per kilogram menjadi Rp4.913 per kiloram," kata Panitia Penetapan Harga TBS Sawit Provinsi Jambi, Putri Rainun, di Jambi, Sabtu.

Penetapan harga CPO, TBS, dan inti sawit, merupakan kesepakatan tim perumus dalam satu rapat yang dihadiri para pengusaha koperasi dan kelompok tani sawit setempat dan berdasarkan peraturan menteri dan peraturan gubernur.

Berikut selengkapnya, harga TBS untuk usia tanam tiga tahun yang ditetapkan untuk periode kali ini adalah Rp1.691 per kilogram, usia tanam 4 tahun Rp1.791 per kilogram, usia tanam 5 tahun Rp1.879 per kilogram, usia tanam 6 tahun Rp1.954 per kilogram, dan usia tanam 7 tahun Rp2.003 per kilogram.

Kemudian untuk usia tanam 8 tahun senilai Rp2.044 per kilogram, usia tanam 9 tahun Rp2.885 per kilogram, usia tanam 10 sampai dengan 20 tahun Rp2.147 per kilogram, usia 21 hingga 24 tahun Rp2.080 per kilogram dan di atas 25 tahun Rp1.980 per kilogram.

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Wilayah  Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Kalimantan Tengah menggelar aksi  bakar buah sawit di  Jalan G Obos Kota Palangka Raya, karena anjloknya harga tandan buah segar atau TBS  sawit milik petani.

Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPW Apkasindo Kalteng Gusto Adrianus disela-sela menggelar aksi tersebut, Selasa, mengatakan apa yang dilakukan organisasinya itu adalah bentuk keprihatinan petani kelapa sawit seluruh Indonesia.

"Kami sengaja bakar TBS sawit kami karena tidak bisa dijual, kalau dijual kami mengalami kerugian karena harga TBS saat ini sedang tidak bagus atau anjlok," kata Gusto sembari membakar TBS sawit.

Petani kelapa sawit sangat senang dengan adanya dibuka kembali keran ekspor  CPO oleh pemerintah pusat, dengan harapan ada mengalami kenaikan harga jual TBS sawit.

Namun nyatanya sejak dibukanya harga ekspor minyak sawit mentah  tersebut, malah harga jual kelapa sawit malah merosot hingga membuat para petani sulit untuk membeli pupuk kebun kelapa sawitnya itu.

"Ternyata dibukanya ekspor itu ada berbagai aturan tambahannya dan hal tersebut dibebankan ke harga TBS sawit, sehingga dengan adanya persoalan itu petani sawit yang kena getahnya," ucapnya.

Gusto juga menegaskan, harga pupuk untuk perkebunan kelapa sawit juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan yakni sampai 300 persen.

Dengan kondisi seperti ini, tentunya petani kelapa sawit akan menjerit apabila persoalan ini tidak segera ditanggulangi oleh pemerintah pusat.

"Kami membakar TBS sawit kami ini dengan tujuan untuk dijadikan kompos, daripada dijual kami mengalami kerugian, ditambah harga TBS sawit saat ini berada di angka Rp800 -Rp1.000 per kilogram. Sedangkan harga normal kemarin berkisar di harga Rp3.000," ungkapnya.

Tujuan aksi yang dilakukan belasan DPW Apkasindo Kalteng di Kota Palangka Raya itu, meminta perhatian Presiden Joko Widodo merespon terkait apa yang pihaknya sudah sampaikan.

Apabila ada oknum-oknum di bawah pimpinan Presiden  Joko Widodo yang melakukan hal tidak sesuai, bahkan ada dugaan mempermainkan persoalan ini agar segera dicopot dan diganti saja.

"Baik itu dari kementerian ataupun instansi terkaitnya, sehingga persoalan ini segera selesai," bebernya.