Muara Teweh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, berupaya tanaman jagung hibrida tetap menjadi komoditas unggulan untuk mendukung program swasembada pangan nasional.
"Harapan kita bersama, jagung hibrida tetap menjadi komoditas unggulan Barito Utara yang mampu memenuhi 60 persen kebutuhan jagung di Kalimantan Tengah," kata Penjabat Bupati Barito Utara Muhlis di Muara Teweh, Senin.
Hal itu disampaikannya pada Focus Group Discussion (FGD) tentang ketahanan pangan dengan fokus pada produksi jagung hibrida di Aula Anggrawina Jagratara Mapolres Barito Utara.
Menurut dia, pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, kepolisian, dan sektor swasta dalam mewujudkan swasembada pangan, khususnya di bidang tanaman jagung.
Perusahaan yang berinvestasi di Barito Utara ini, kata dia, diminta untuk berperan aktif dalam pembinaan masyarakat agar tertarik bertani jagung hibrida.
"Selain itu, pemerintah daerah berencana memanfaatkan lahan produktif yang belum dikelola sebagai upaya meningkatkan produksi pertanian," kata Muhlis.
Dia mengharapkan melalui FGD ini ada kesamaan persepsi dalam mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo-Gibran terkait ketahanan pangan nasional.
"Jika kita bergandengan tangan, saya yakin swasembada pangan khususnya di sektor jagung akan terwujud," ujar Muhlis.
Kapolres Barito Utara AKBP Singgih Febiyanto menyampaikan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan melalui pengembangan jagung hibrida di wilayah Barito Utara.
Dalam paparannya, Kapolres menyoroti pentingnya pemanfaatan lahan kering dan perkebunan untuk meningkatkan produksi jagung.
Menurut data yang dipaparkan, target pengembangan jagung di Barito Utara mencakup lahan seluas 9.935,85 hektare, yang terdiri dari beberapa klaster. di antaranya bantuan bibit jagung 2.216 hektare Mitra GAPKI dan non-GAPKI 3.515,97 hektare, dan Mitra pertambangan (monokultur) 4.203,88 hektare.
Dalam perencanaannya, beberapa perusahaan telah menyatakan kesiapan mereka dalam mendukung program ini, termasuk PT. AGU, PT. MPG, PT. SAL/SYK, dan PT. SSR dengan pola tumpangsari dan monokultur.
"Dengan koordinasi yang baik antara kepolisian, pemerintah daerah, dan perusahaan, ketahanan pangan melalui budi daya jagung hibrida dapat diwujudkan, mendukung program swasembada pangan nasional," demikian Kapolres Barito Utara.