Sampit (ANTARA) - Sebanyak 108 pedagang kuliner dan 60 pelaku UMKM memeriahkan Gebyar Ramadhan yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah dalam rangka menyambut Ramadhan 1446 Hijriah atau 2025 Masehi.
“Alhamdulillah, hari ini Gebyar Ramadhan resmi dibuka, yang mana tahun ini kita melibatkan juga pelaku UMKM yang ada di Kotim,” kata Wakil Bupati Kotim Irawati di Sampit, Sabtu.
Irawati menjelaskan, Gebyar Ramadhan bisa disebut sebagai upgrade atau pembaharuan dari kegiatan Pasar Ramadhan yang rutin digelar oleh Pemkab Kotim setiap tahunnya.
Bedanya, dalam Gebyar Ramadhan ini terdapat beberapa kegiatan, yakni Pasar Ramadhan, Bazar Swalayan UMKM dan Bazar Kue Tradisional. Kegiatan digelar di lokasi berbeda namun masih berdekatan.
Bazar Swalayan UMKM dan Bazar Kue Tradisional digelar di Jalan Yos Sudarso depan Swalayan UMKM Sampit, sedangkan Pasar Ramadhan di Jalan Siswondo Parman, samping Taman Kota Sampit.
“Harapan kami melalui kegiatan ini masyarakat dapat menikmati suasana Ramadhan dengan lebih meriah. Selain itu, berbagai kuliner tradisional khas Ramadhan dapat terus dilestarikan sebagai bagian dari budaya kearifan lokal kita,” ujarnya.
Ia juga menginstruksikan kepada Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (UKM) Perindustrian dan Perdagangan yang mengakomodir penyelenggaraan Gebyar Ramadhan agar memastikan kehigienisan makanan maupun minuman yang dijual di acara tersebut.
Baca juga: Pasar Wadai Ramadhan gerakkan ekonomi kerakyatan
Insiden keracunan massal akibat jajanan Ramadhan yang pernah terjadi beberapa tahun lalu diharapkan tidak terulang kembali. Maka dari itu, makanan dan minuman yang dijual harus bersih, sehat dan tidak mengandung unsur berbahaya bagi kesehatan.
“Kami juga berpesan kepada para pedagang agar betul-betul memperhatikan kualitas masakannya, khususnya bagi yang ikut berjualan di Gebyar Ramadhan,” pungkasnya.
Tak lupa, Irawati mengucapkan terima kasih dan apresiasi semua pihak yang berpartisipasi dan berkontribusi dalam Gebyar Ramadhan, baik itu panitia, peserta, sponsor hingga masyarakat yang turut serta dalam keberhasilan kegiatan ini.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kotim Fahrujiansyah menyebutkan, tujuan Gebyar Ramadhan disamping untuk memeriahkan bulan suci Ramadhan juga sebagai dukungan pemerintah terhadap pelaku usaha.
Melalui Gebyar Ramadhan yang digelar selama satu bulan, yakni 1-30 Maret 2025, diharapkan dapat meningkatkan omzet para pelaku UMKM maupun pedagang kuliner, serta meningkatkan minat masyarakat dalam mendukung produk lokal.
“Acara ini sebagai upaya melestarikan kuliner tradisional dan khas Ramadhan sebagai bagian budaya kearifan lokal di Kotim, kami juga telah mengimbau agar kuliner yang disajikan benar sehat dan terhindar dari zat berbahaya sehingga menjamin dari segi kesehatannya,” demikian Fahrujiansyah.
Baca juga: Bulog siapkan operasi pasar cegah lonjakan harga beras selama Ramadhan
Baca juga: Pemkab Kotim fasilitasi pemenuhan hak-hak pensiunan PNS
Baca juga: Pemkab tunggu proses hukum terkait penggunaan gedung Expo Sampit