Palangka Raya (ANTARA) - Sekretaris Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rana Muthia Oktari mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan saat berbuka puasa dengan memilih makanan takjil yang higienis dan sehat.
"Tentu kita harus lebih selektif lagi dalam memilih takjil, untuk menghindari korban keracunan saat berbuka puasa. Karena kalau kita asal saja tanpa memperhatikan berbagai hal, bisa saja takjil yang kita makan mengandung bakteri," katanya di Palangka Raya, Jumat.
Ia menjelaskan, saat bulan Ramadan banyak lokasi pasar kue bermunculan yang menyajikan beragam pilihan takjil, namun masyarakat perlu tetap memperhatikan aspek higienitas makanan.
Warga diminta memilih pedagang yang menjaga kebersihan, misalnya dengan menutup makanan agar tidak terpapar debu atau serangga yang berpotensi menimbulkan penyakit.
“Cuman dilihat juga kebersihannya, sama kan suka banyak makanan yang terbuka ya, yang ada lalat, selektif lah dalam memilih makanan berbuka puasa,” ucapnya.
Tak hanya kebersihan, Rana juga mengingatkan pentingnya menjaga asupan makanan saat berbuka agar tidak berlebihan, terutama terhadap makanan yang mengandung minyak dan gula tinggi.
Konsumsi berlebih saat perut kosong setelah puasa seharian justru bisa memicu gangguan kesehatan seperti maag atau peningkatan gula darah.
“Mungkin gorengan satu boleh, es boleh sedikit saja. Jadi jangan buka langsung makan gorengan sampai habis lima potong, es buah dua gelas. Jadi pelan-pelan bukanya, mungkin pakai kurma dulu nanti sholat maghrib dulu, jadi baru kita lanjut. Pilihlah makanan-makanan yang lebih sehat,” ujarnya.
Rana menekankan, momen Ramadan semestinya dimanfaatkan untuk mengubah pola konsumsi ke arah yang lebih sehat, bukan malah memperburuk pola makan harian.
Kebiasaan baik selama 30 hari Ramadan, kata dia, akan membantu tubuh lebih bugar dan mendukung kelancaran ibadah puasa secara menyeluruh.
"Dengan memilih makanan yang bersih dan sehat, masyarakat dapat menjalani ibadah puasa dengan lebih optimal dan terhindar dari risiko gangguan kesehatan akibat konsumsi makanan yang kurang higienis," demikian Rana.
